Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2016, 08:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit ginjal ada yang disertai dengan penurunan fungsi ginjal dan tidak. Pada orang yang fungsi ginjal menurun, kebutuhan asupan air minumnya ternyata lebih sedikit dibanding orang yang fungsi ginjalnya masih baik.

Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan ginjal dan hipertensi Parlindungan Siregar menjelaskan, penyakit ginjal dibagi lima stadium. Pada stadium 4-5 atau stadium yang sudah parah, pasien harus menjalani cuci darah secara rutin.

"Pada stadium 4-5, minum air memang dibatasi karena ginjalnya sudah enggak mampu mengeluarkan air. Kalau kelebihan air, paru-parunya kelebihan air, jadi sesak napas," jelas Parlin di sela-sela Indonesian Hydration and Health Conference (IH2C) di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Sementara itu, pada stadium 1-3, asupan air sebenarnya tidak terlaku berbeda dengan kebutuhan sehari-hari. Menurut penelitian, dengan asupan air yang cukup, justru dapat menghambat laju penyakit ginjal kronik.

Parlin mengungkapkan, cara mudah menghitung kebutuhan air bagi mereka yang sakit ginjal stadium 1-5 adalah dengan menghitung jumlah urin, ditambah 600 ml.

"Misalnya urinnya 2000 ml. Jadi kebutuhan air per hari 2600 ml," terang Parlin. Pasien ginjal stadium 4-5, pengeluaran urinnya tentu akan lebih sedikit. Dengan begitu, asupan air yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak.

Parlin mengatakan, pada pasien ginjal stadium 5, produksi urin biasanya tak lebih dari 600 ml. Maka, kebutuhan air minumnya kurang dari 2 liter per hari. Berbeda dengan pasien batu ginjal.

Pada orang yang pernah terkena batu ginjal, asupan air minumnya justru harus lebih banyak per harinya. Namun, dengan catatan fungsi ginjal masih baik.

"Ada penelitian mengatakan, orang dengan bakat batu ginjal harus minum 3 liter supaya tidak terulang lagi sakit batu ginjalnya. Tapi, yang fungsi ginjalnya masih baik, ya," kata Parlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com