Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniqlo Berikan Peluang Kerja untuk Karyawan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 17/03/2016, 17:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis


KOMPAS.com --
Pekerja disabilitas bukan berarti tidak produktif. Keterbatasan fisik dan mental tak melulu membuat penyandang disabilitas menjadi tak dapat bekerja dan mencari nafkah bagi diri sendiri. 
 
David, misalnya, pekerja di toko retail busana Uniqlo yang memiliki disabilitas sebagai tuna grahita. Keterbatasan fisik pria berusia 30 tahun ini tetap membuatnya dapat bekerja dengan baik selama dua tahun di Uniqlo Mall Taman Anggrek. 
 
Karulia, HR Operation Uniqlo, mengatakan bawa pekerja disabilitas di Uniqlo justru memiliki rekor kerja yang luar biasa.

"Ternyata mereka jauh lebih baik ketimbang anak-anak yang normal. Mereka jauh lebih rajin, misal kita suruh datang jam enam mereka datang jam lima. Mereka disiplinnya luar biasa. Mereka juga konsisten, mereka berusaha melakukan yang orang lain lakukan," jelas Karulia saat dijumpai di acara CSR In-Store Shopping Experience bersama para atlet remaja disabilitas dari Special Olympics Indonesia di Uniqlo Mall Taman Anggrek, Rabu (16/3/2016).

"Kalau sering diberi training mereka jauh lebih rapih daripada yang normal, staminanya juga lebih kuat karena mereka atlet," imbuhnya.

 
Uniqlo memang bekerja sama dengan Special Olympics Indonesia (SOIna) untuk menyalurkan atlet yang ingin bekerja di gerai busananya. David sendiri adalah atlet renang dari SOIna. 
 
David yang telah bekerja di Uniqlo sejak bulan Mei tahun 2014 mengaku, senang dapat bekerja, sang ibu, Maria, juga sangat bahagia.

"Senang sekali David bisa bekerja, daripada di rumah David tidak ada kerjaan. Pertama kali ditawarkan dari SOIna, prosesnya sama seperti yang lain. Kita buat CV dan kemudian wawancara langsung. Waktu itu wawancara dengan orang Jepangnya di kantor Uniqlo daerah Sudirman," cerita Maria. 

 
"Kerjanya melipat baju, gantung baju, sama plannist (mengisi stok yang kosong)," jelas David tentang perkerjaanya. 
 
Soal perlakuan spesial, Karulia mengatakan, tak ada perlakuan spesial dari Uniqlo bagi para pekerja disabilitas. Namun, jadwal hari libur akhir pekan disesuaikan dengan jadwal para pekerja yang semuanya adalah atlet SOIna. 
 
Para pekerja disabilitas juga tak terhindar dari teguran saat berbuat salah.

"Pernah, pernah ditegur manager, waktu itu datang terlambat," kata David.

 
Sama juga dengan hak pekerja, para pekerja disabilitas di Uniqlo memiliki hak yang sama dengan pekerja biasa, termasuk soal gaji. 
 
Uniqlo adalah salah satu perusahaan yang sejak kali pertama diluncurkan di Indonesia tahun 2013 telah mempekerjakan para penyandang disabilitas. 
 
Sebenarnya, dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat telah diatur ketentuan untuk memberi kesempatan yang sama bagi para penyandang cacat untuk mendapatkan hak yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. 
 
Bahkan, pada Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagarkerjaan, dijelaskan jika satu pengusaha yang memiliki pekerja setidaknya 100 orang, harus mempekerjakan sekurang-kurangnya satu orang penyandang disabilitas.

Sayang Undang-Undang tersebut masih belum diamalkan banyak perusahaan di Indonesia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com