Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2016, 21:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Tidak ada patokan berapa kali dan bagaimana seharusnya seks yang normal. Ada pasangan yang melakukan hubungan intim sebanyak dua hingga tiga kali seminggu dan ini normal. Ada juga yang kurang dari itu, ini juga normal. Ada yang suka gaya misionaris, dan ada yang suka woman on top. Semua normal, selama kedua belah pihak yang terlibat suka dan puas.

Rutinitas dan kemampuan seksual seseorang akan berubah seiring bertambahnya usia. Ini juga normal.

“Tidak semua perubahan itu buruk atau pertanda ada yang salah dengan Anda,” kata Andrew Siegel, MD, spesialis urolog di Bergen County, N.J. Almost.

Bagi Anda, para pria, penting untuk mengetahui perubahan apa yang biasanya terjadi di usia 40-50 tahun. Ini agar Anda tidak panik dan menganggap Anda menderita kelainan saat perubahan itu terjadi.

Banyak perubahan yang akan Anda alami di saat usia bertambah, adalah sesuatu yang sebenarnya normal secara medis.

Namun, yang normal secara medis, belum tentu diterima oleh pasangan maupun diri Anda sendiri sehingga mungkin Anda harus melakukan sesuatu terhadap perubahan itu.

 

Tanda-tanda Perubahan:

1. Ereksi Anda berbeda.
Anda mungkin tidak bisa ereksi secepat dulu lagi. Atau Anda mungkin perlu lebih banyak foreplay untuk bisa terangsang. Atau mungkin ereksi Anda tidak selama dulu, atau Anda tidak bisa memertahankan ereksi sampai klimaks. Isu-isu ini disebut disfungsi ereksi (DE).

Kasus DE menjadi lebih umum sejalan dengan usia. Seringkali, penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah yang menuju ke penis Anda. Atau kemampuan tubuh Anda memroduksi hormon testosteron, berkurang.

Kondisi kesehatan seperti diabetes, depresi, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan kemungkinan mendapatkan ED. Kadang-kadang obat yang Anda minum untuk mengatasi atau meringankan kondisi-kondisi kesehatan tersebut, juga menimbulkan masalah.

 

2. Klimaks Anda tak sekuat dulu.
"Banyak pria di usia lebih dari 40-an mengalami orgasme yang melemah dan cairan yang dikeluarkan lebih sedikit," kata Siegel. Salahkan perubahan pada tubuh Anda. Misalnya, pelemahan otot dasar pelvik dapat membuat masalah ejakulasi.

 

3. Anda tidak lagi mudah terangsang.
Libido yang turun dapat menjadi masalah antara Anda dan pasangan. Setelah bertahun-tahun kehidupan seks Anda cukup membara, kurangnya libido terasa seperti kehilangan suatu bagian yang penting dari diri mereka.

Mengapa hal ini terjadi? "Tingkat testosteron lebih rendah , bisa meredam keinginan berhubungan seks" kata Michael Krychman, MD, dokter kebidanan.dan kandungan dan seorang terapis seks.

 

Lakukan langkah-langkah ini:

Temukan cara untuk bersantai. Semakin stres Anda, semakin kecil kemungkinan Anda untuk berpikir tentang seks - dan itu bisa membuat Anda tidak mood.

Hormon stres menutup pembuluh darah yang memperburuk DE. Yoga, meditasi, berlibur dan bersantai akan bisa membantu Anda rileks dan mengurai stres.

 

Olahraga. Pria yang aktif secara fisik memiliki problems seks yang lebih sedikit dibanding pria yang tidak aktif. Ini karena olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh Anda, termasuk penis.

 

Latihan Kegel. Anda mungkin berpikir dari kegel adalah latihan bagi perempuan, tetapi laki-laki harus melakukannya juga. Kegel memperkuat otot-otot dasar panggul Anda dan ini penting untuk seks, jelas Siegel.

 

Batasi alkohol. Lebih dari satu sampai dua gelas sehari dapat memicu berbagai masalah kesehatan dan memengaruhi kadar hormon Anda. Jika Anda merokok, hentikan sekarang juga. "Tembakau dapat menutup pembuluh darah, yang akan membuat masalah ereksi jauh lebih buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com