Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekerja di Butik Zara, Wanita Ini Alami Perlakuan Diskriminasi

Kompas.com - 13/04/2016, 20:35 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Sekali lagi, label busana ritel, Zara, menjadi sorotan karena tindakan diskriminasi. Kali ini, salah satu karyawan di Kanada, Cree Ballah, mengaku telah mendapatkan perlakukan diskriminasi dari dua manajer Zara.

Cree Ballah, karyawan di butik Zara cabang Toronto, Kanada, memaparkan pada CBC News bahwa dirinya diminta oleh dua manajer pada tanggal 23 Maret 2016 kemarin.

Dua manajer itu meminta Ballah untuk mengganti gaya rambut kepang gimbalnya karena tidak sesuai dengan aturan berbusana karyawan Zara.

Ballah melanjutnya bahwa awalnya kedua atasannya itu menegur baik-baik dan memintanya untuk segera mengganti gaya rambut dengan tatanan yang lebih profesional.

Kemudian, belum sempat Ballah mengganti kepangan rambut, dua manajer itu menghampirinya kembali dan bersikap tegas dengan mengatakan bahwa mereka akan segera melepas rambut itu sekarang di lantai butik di depan konsumen.

“Aku merasa dipermalukan,” jelas Ballah.

“Apa yang mereka lakukan sangat tidak profesional,” imbuhnya kepada CBC.

Ballah menjelaskan bahwa dirinya terlahir dari orangtua dengan etnis berbeda seihngga dia pun memiliki rambut keriting khas wanita berkulit hitam.

Salah satu cara paling praktis agar tidak mengganggu aktivitas bekerja, kata Ballah, adalah dengan cara mengepang dan mengikat serta menggulungnya.

“Tipe rambutku sangat mencerminkan rasku. Jadi, untukku, apa yang mereka lakukan jelas-jelas diskriminasi terhadap etnisku, bagaimana pun cara mereka menyampaikannya,” urainya.

Menurut City News, Ballah telah menyampaikan keluhan pada bagian SDM Zara. Kemudian, masalah ini pun diselesaikan dalam sebuah meeting dengan hasil yang tertutup untuk publik.

Namun, kabarnya, hasil meeting itu memuaskan Ballah.

Juru bicara dari Zara mengatakan pada Huffington Post, “Tidak ada aturan resmi mengenai gaya rambut karyawan. Namun, kami memang meminta karyawan untuk tampil profesional untuk menghargai konsumen kami,”.

“Kami sudah menyelesaikan masalah ini pada karyawan terkait dan kami menghargai privasi masing-masing. Zara tidak akan pernah, dalam kondisi apapun, meminta karyawan untuk melepaskan kepang rambut mereka. Kami sangat menghargai perbedaan, dan kami tidak akan menoleransi segala bentuk diskriminasi,” urai juru bicara Zara.


Masalah tindakan diskriminasi, bukan hanya kali ini dialami oleh label ritel asal Spanyol ini. Pasalnya, beberapa kali, Zara sempat diprotes konsumen karena merilis sejumlah kaus dengan pesan provokatif dan diskriminatif.

Akhirnya, koleksi yang dianggap menyinggung beberapa pihak tersebut pun ditarik oleh pihak Zara dari pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com