KOMPAS.com – Dengan pakaian serba putih, dua insan berjalan berdampingan. Si lelaki melangkah pasti, sedangkan wajah sang wanita nampak tersipu. Berlatar lanskap pohon-pohon yang menjulang dan bukit-bukit hijau Cibodas, Jawa Barat, mereka berjalan ke depan seluruh tamu.
Tak lama, diiringi gerimis lembut yang menyapa, sejoli ini di hadapan para tamu berbalas puisi, saling mengungkap cinta. Sontak, pengunjung hadir ikut terharu. Senyum-senyum bahagia terlukis jelas dari tamu-tamu yang tak berhenti menyumbang tepuk tangan.
Mereka adalah Andini Aisyah Haryadi atau Andien dan Irfan Wahyudi Prihutomo atau Ippe. Pernikahan pada 27 April 2015 itu tak melibatkan banyak undangan, hanya 200 tamu. Angka itu cukup sedikit untuk ukuran penyanyi Tanah Air sepopuler Andien.
Pernikahan privat memang impian lama mereka berdua. Untuk mendapatkan venue yang tepat, mereka bahkan sudah menelusuri banyak tempat di Indonesia.
Pada hari bahagia itu, Andien maupun Ippe tak perlu pelaminan untuk menerima ucapan selamat dari tamu. Sebaliknya, justru mereka dengan bebas menyambangi para tamu satu per satu.
Sebelum acara berakhir, pengantin dan tamu sempat bernyanyi, larut bersama dalam alunan lagu. Terlihat, tak ada yang rela saat malam semakin larut, saat acara harus berakhir. Keintiman suasana pada malam itu ditutup dengan semarak nyala kembang api yang berkejar-kejaran dengan sumbu di tangan-tangan para tetamu.
"Tren pernikahan saat ini adalah para calon pengantin menginginkan pernikahan yang intim dan personal. Mereka kreatif mengolah konsep dan bahkan menciptakan detail sendiri," ungkap pendiri situs web The Bride Dept, Putri Arinda, seperti dikutip oleh Kompas.com, Minggu (11/10/2015).
Lebih hangat
Konsep pernikahan privat yang intim sudah jamak dipakai di lingkungan budaya barat. Di Indonesia, konsep ini pernah dipakai pula antara lain oleh pasangan Vino G Bastian dan Marsha Timothy serta Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck.
Memakai konsep tersebut, pengantin dapat bercengkerama dengan para tamu selama resepsi berlangsung, sesuatu yang susah dilakukan ketika ada seribu tamu hadir. Perbincangan hangat bisa terjadi selama acara berlangsung.
Kini, mendapatkan lokasi pernikahan privat pun tak perlu harus di dalam hutan pinus seperti Andien dan Ippe. Untuk pilihan tempat resepsi ini,seberapa strategis lokasi itu adalah hal termutlak sebagai pertimbangan.
Kerabat dan kolega dekat sekalipun akan tetap mempertimbangkan kemudahan akses dan ketersediaan fasilitas yang tepat untuk hadir memenuhi undangan. Pastikan pula tempat yang dipilih menyediakan tempat parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan.
Ada banyak informasi dan referensi soal tempat untuk mewujudkan pesta impian ini, termasuk dari media sosial. Bila menggelar acara di Jakarta, misalnya, Soehanna Hall yang berada di kawasan SCBD Sudirman bisa menjadi pilihan.