Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gen" Lebih Baru, "Millennial" Punya Cara dan Gaya Beda Jadi Orangtua!

Kompas.com - 17/05/2016, 06:16 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Hari itu matahari bersinar cukup cerah. Astral (4 tahun) terlihat asyik memainkan tongkat kayu untuk menulis namanya pada kolam pasir di sebuah taman di San Fransisco, Amerika Serikat. Di sudut lain taman, Defy, saudara kembarnya, berlarian mengitari ayah mereka.

“Kalian boleh pergi ke mana saja,” ujar sang ayah, Lucas Hayes (33), seperti kisah yang ditulis Time pada Senin (26/10/2015).

Pada saat yang sama, Lucas juga membebaskan kedua anaknya menjelajahi setiap sudut di ruang terbuka itu, sementara ia dan istrinya, Kenya (36), mengikuti mereka dari belakang. Pasangan suami istri ini bukan tidak peduli pada kedua buah hati mereka, tetapi perilaku tersebut memang lumrah ditemukan pada orangtua dari generasi millennial.

Istilah millennial pertama kali dikenalkan dalam buku Generations: The History of America's Future, merujuk pada generasi Y (Gen Y), yaitu mereka yang lahir pada kurun 1982-2001. Gen Y disebut-sebut berbeda dari para pendahulunya, termasuk soal gaya mereka ketika menjadi orangtua.

Angkatan ini tidak lagi mengadopsi pola asuh “helikopter”, yaitu terlalu ikut campur dan mengatur anak layaknya orangtua sampai era '90-an. Sebaliknya, mereka menganggap penting arti kebebasan agar anak memiliki waktu dan tempat untuk belajar. Orangtua pun lebih berperan sebagai pengawas daripada penentu kegiatan.

Huffington Post menyebutkan bahwa Gen Y dibesarkan dalam kondisi dunia yang terus berubah, seperti berpindahnya kebiasaan tradisional kepada penggunaan teknologi, kemerosotan ekonomi dunia, dan terjadinya perang di mana-mana. Faktor itu membuat mereka lebih fleksibel dan mampu mengajari anak untuk optimistis menerima berbagai tantangan masa depan.

Millennial juga tidak mempercayai ada satu cara paling benar dalam mengasuh anak. Penerapan beragam pola asuh dapat diaplikasikan tergantung situasi dan kondisi kehidupan. Gaya ini menciptakan kondisi rumah tangga yang relatif lebih demokratis bagi anak.

Thinkstock Millennial menerapkan beragam pola asuh dapat diaplikasikan tergantung situasi dan kondisi kehidupan. Gaya ini menciptakan kondisi rumah tangga yang relatif lebih demokratis bagi

Selain itu, kehadiran kedua orangtua menjadi poin penting bagi Gen Y terkait tumbuh kembang psikologis dan fisiologis anak. Pendidikan buah hati tidak lagi hanya terpusat pada peran ibu, tetapi juga memberikan porsi seimbang untuk ayah.

Dibantu teknologi

Sebagai anak yang tumbuh bersama perkembangan teknologi dan internet, millennial tidak dapat lepas dari dua hal ini dalam keseharian dan mengasuh anak mereka. Media sosial, blog, dan berbagai forum daring menjadi sumber informasi mereka soal cara mengasuh anak.

Berbincang sesama orangtua di media sosial cenderung efektif membantu Gen Y mengatasi masalah yang mereka hadapi. Misalnya, komunitas para ayah yang mendukung gerakan pemberian air susu ibu (ASI) lewat Twitter mampu menjadi forum bertukar ilmu seputar ASI dan cara menjalankan peran sebagai ayah.

Tak hanya itu, millennial pun senang berbagi cerita mengenai perkembangan anak lewat media sosial. Hasil studi Time-SurveyMonkey pada 2015 menemukan, 81 persen Gen Y mengaku memasang foto anak mereka di situs jejaring sosial.

Responden penelitian tersebut mengatakan, berbagi foto anak di media sosial meciptakan wadah komunikasi sesama orangtua. Pergaulan orangtua yang meluas itu dapat pula membantu anak mendapatkan teman di luar lingkungan sekolah.

Merekam tingkah polah si kecil pun bukan halangan bagi Gen Y. Terlebih lagi, hari ini cukup mengandalkan ponsel untuk mengabadikan aneka perilaku sehari-hari anak dalam kualitas baik. Sudah begitu, ada banyak ponsel menawarkan beragam kemudahan dan fitur menarik.

Di ponsel Samsung Galaxy S7, misalnya, ada fitur seperti fast autofocus—pengaturan fokus otomatis yang cepat—agar orangtua dapat langsung memotret ekspresi spontan buah hati. Ada juga fitur seperti motion panorama yang bisa digunakan untuk menangkap gambar panorama meski objek foto terus bergerak.

Fitur-fitur itu memungkinkan hasil gambar dinamis dan terasa lebih nyata sebagai rekaman abadi atas momen tumbuh kembang buah hati yang tak terulang lagi. Saat menjadi orangtua, Gen Y boleh saja disebut punya gaya pengasuhan berbeda, tetapi bisa jadi hasilnya tak akan kalah hebat dari generasi sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com