Kompas.com -- Setiap pernikahan tentunya pernah menghadapi masalah. Namun, tak jarang ada beberapa masalah lebih besar dari lainnya.
Terlalu sibuk mengurus anak sehingga kurang komunikasi? Panggillah babysitter.
Terlalu fokus dengan handphone dibanding pasangan? Buat peraturan bebas handphone di kamarmu.
Nah, bagaimana jika kamu sulit membuka diri pada pasangan atau salah satu dari kamu terlalu narsis?
Terapis pernikahan mengatakan hal ini bisa membuat pernikahan berakhir.
Berikut ini adalah tujuh masalah pernikahan yang tidak dapat diperbaiki, menurut sejumlah terapis pernikahan:
Baca juga: Jarak Usia Pasangan Terpaut Jauh, Bisa Jadi Masalah Pernikahan?
Menurut Bonnie Ray Kennan, seorang psikoterapis dari Torrance, California, AS, jika tidak diawasi, saling menyalahkan, sarkasme dan rasa hina satu sama lain dapat merusak fondasi pernikahan.
Bahkan, peneliti pernikahan John Gottman menyebut rasa hina sebagai penyebab utama perceraian.
Opini kamu berbeda dari pasangan, tentu sering terjadi. Namun, harus dimengerti bahwa hubungan bukanlah kompetisi di mana kamu bersaing untuk menang.
“Akan menjadi masalah bila salah satu dari pasangan menyebabkan argumen dan mencari-cari alasan untuk tidak memaafkan yang lainnya."
"Apalagi bila diikuti dengan menolak diskusi lebih lanjut,” kata penasihat pernikahan Lisa Schmidt.
Berada dalam hubungan dengan tukang selingkuh sangatlah sulit dan melelahkan.
Hubungan ini bisa diperbaiki, hanya jika pasangan yang selingkuh jujur dengan perbuatannya dan mau meninggalkan kebiasaan buruk ini.
Psikoterapis dan penulis Marriage Meetings for Lasting Love, Marcia Naomi Berger, mengungkap pandangannya.
“Banyak orang yang akhirnya menyerah untuk memperbaiki hubungan mereka. Mereka memutuskan bahwa terlalu banyak janji yang dilanggar.”
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.