KOMPAS.com – Ayah yang memilih menerapkan disiplin pada anak dengan cara marah berteriak, hanya akan membuat anak tumbuh dengan kepribadian yang sulit dan nakal.
Studi yang diproduksi oleh peneliti di Brigham Young University, Utah, AS, mempelajari pola komunikasi 500 responden anak dan orangtua.
Kemudian, peneliti memonitor interaksi anak ketika orangtua, ayah dan ibu, memarahi mereka dengan berteriak.
Peneliti menemukan, ketika ayah berteriak pada anak, perilaku si kecil pada anggota keluarga lainnya dan orang asing sangat buruk, tantrum, serta agresif.
Namun, ketika ibu memarahi anak dengan teriakan, respon buruk tersebut tidak terjadi.
Peneliti melihat adanya reaksi emosional terpendam pada anak yang tidak terima ketika ayah mendisiplinkan mereka dengan suara keras dan teriakan.
Alih-alih mengoreksi diri, anak-anak justru semakin agresif sebagai refleksi emosi terpendam yang tidak bisa mereka ungkapkan pada orangtua.
Penulis studi bernama Laura Padillo Walker menyarankan untuk kaum ayah lebih banyak bersabar dan bijak dalam menghadapi perilaku anak yang tidak sesuai aturan keluarga serta lingkungan sosial.
“Pesan kami adalah sangat penting untuk ayah lebih lembut dan arif menyikapi anak-anak, terutama mereka yang sudah usia sekolah. Pastikan, Anda memiliki sikap yang lebih sabar ketimbang istri,” urai Walker.
Studi juga melampirkan hasil penelitian pada tahun 2013 silam.
Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa orangtua dengan kondisi finansial menengah ke atas yang berteriak saat memarahi anak, memiliki anak dengan krisis emosional, seperti frustrasi dan depresi di usia remaja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.