Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riri Rengganis: Tenun Baduy Beda dengan Tenun dari Daerah Lain

Kompas.com - 05/09/2016, 15:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

 

BANDUNG, KOMPAS.com — Seorang perancang busana Indonesia, Riri Rengganis, menghadirkan koleksi yang berbeda, yakni menggunakan material dasar dari kain tenun Baduy bermotif kontemporer.

“Saya baru garap ini dua bulan. Tekstil Baduy ini limited edition banget, dia juga handmade,” ujar Riri kepada Kompas.com saat ditemui seusai acara Baduy, Brands & Trends di Institut Teknologi Bandung, Sabtu (3/9/2016).

Pemilik busana label Indische ini mengakui bahwa tenun Baduy memiliki motif yang simpel. Kemudian, dasar dari tenun Baduy, diakui memang benar-benar 100 persen katun sehingga sangat nyaman untuk dikenakan.

“Jatuhnya bahannya lebih enak, kalau dipegang empuk, jadi beda dengan tenunan dari daerah lain,” imbuhnya.

Dia juga menjelaskan bahwa tenun Baduy ini lebih longgar untuk seratnya sehingga cenderung lentur. Selain itu, tenun Baduy pun bisa jadi pengganti bahan linen yang biasanya harus impor.

Riri Rengganis mengimplementasikan tenun Baduy menjadi ragam outer atau jaket.

Dia pun menjelaskan bahwa tenun Baduy sangat cocok digunakan sebagai outer. Sebab, terasa lebih hangat, namun tidak menimbulkan panas.

Namun, diakui oleh Riri bahwa membuat busana dari tenun Baduy, lebih susah ketimbang wastra lainnya.

“Kain Baduy tuh kecil-kecil, jadi susah. Kita enggak bisa bikin celana yang panjang banget, atau jaket yang panjang banget,” ujarnya.

Oleh karena itu, Riri pun membuat rancangan yang berbeda pada outer yang menjadi koleksi unggulannya.

Desain dari koleksi Baduy Transposed ini juga diungkapkan Riri bahwa ingin mengikuti tren dunia yang banyak mengekspos kain tradisional.

“Memang selalu tujuan saya adalah untuk lebih banyak memanfaatkan kain-kain lokal dari pada harus impor,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com