Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2016, 19:36 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahaya tekanan darah rendah memang kurang tenar dibanding hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun gejala yang ditimbulkannya bisa membuat si penderita pusing bahkan sampai jatuh pingsan.

Pengidap tekanan darah rendah wajib waspada. Sebab tekanan darah rendah kerap menyerang tanpa kenal waktu. 

Misalnya, sedang asyik menjalani suatu aktifitas, tiba-tiba merasa pusing. Pada kasus ekstrem, bisa sampai jatuh dan pingsan.

“Yang paling umum diketahui oleh masyarakat adalah merasa pusing ketika merubah posisi dari tidur ke duduk atau berdiri,” ujar Dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD KGEH MMB ahli penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM.

Dr. Ari menjelaskan, bahwa tubuh memiliki mekanisme pengatur tekanan darah yang terdapat di pembuluh darah leher. Jika tekanan darah terlalu rendah maka akan dinaikkan, dan jika terlalu tinggi akan diturunkan secara otomatis.

Tapi, beberapa kondisi dapat mengganggu kinerja pengatur tekanan darah tersebut dan menyebabkan tekanan darah rendah atau hipotensi. Berikut adalah berbagai kondisi penyebab turunnya tekanan darah :

  • Kehamilan.

Sistem sirkulasi darah wanita akan melebar hingga membuat tekanan darah menurun. Hal ini normal terjadi, apalagi pada 24 minggu pertama kehamilan. Tekanan darah akan kembali normal sesudah persalinan.

  • Gangguan jantung.

Beberapa gangguan pada jantung dapat menurunkan tekanan darah. Termasuk jika seseorang memiliki detak jantung yang rendah, masalah dengan saluran dan katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung.

Tekanan darah menurun diakibatkan jantung gagal memompa darah agar mengalir lancar ke seluruh tubuh.

  • Masalah dengan sistem endokrin.

Kelenjar tiroid yang mengalami gangguan seperti hipotiroid atau hipertiroid bisa menyebabkan tekanan darah menurun.

Selain itu, kondisi lain yang berkaitan dengan sistem endokrin seperti masalah pada kelenjar adrenal, hipoglikemik, dan diabetes bisa menimbulkan tekanan darah rendah.

  • Dehidrasi.

Ketika seseorang mengalami dehidrasi atau kurang cairan, tubuh akan kekurangan cairan yang diperlukan. Ini termasuk cairan di dalam darah. Jika darah kekurangan cairan, maka bisa menyebabkan tekanan darah rendah.

  • Pendarahan.

Kehilangan darah dalam jumlah yang banyak karena suatu sebab mengurangi jumlah darah dalam tubuh. Secara tidak langsung kondisi ini memicu penurunan tekanan darah.

  • Infeksi.

Menurunnya tekanan darah karena infeksi disebut dengan septimesia. Ini dapat terjadi jika kuman berhasil masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan shock serta membutuhkan penanganan serius dan lama.

  • Kekurangan nutrisi.

Kekurangan vitamin terutama dari jenis vitamin B dan folat dapat menyebabkan anemia. Pada anemia, tubuh kekurangan sel darah merah yang notabene adalah pengantar oksigen bagi jantung. Ini bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan memicu hipotensi.

  • Obat-obatan.

Beberapa jenis obat dapat memicu hipotensi. Obat tersebut antara lain jenis obat diuretik, beta bloker, obat bagi penyakit Parkinson,  dan obat untuk masalah jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com