Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marlon Tobing Ungkap 4 Konflik Rumah Tangga yang Berujung Perceraian

Kompas.com - 03/12/2016, 21:05 WIB

KOMPAS.com --   Pernikahan dilangsungkan dengan keinginan untuk membangun sebuah kebersamaan yang abadi dan bahagia.

Namun, jika di tengah jalan kehidupan rumah tangga tidak berjalan sesuai harapan, maka perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih.

Memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang telah diikat secara agama dan hukum bukanlah perkara mudah sehingga sebelum mengeluarkan kata cerai banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Marlon Tobing, SH, tim pengacara Adnan Buyung Nasution and Partners yang berpengalaman dalam menangani kasus perceraian, berbicara tentang 4 faktor utama yang menyebabkan adanya keinginan untuk bercerai dari pasangan:

Perselisihan tanpa Henti

Menurut Marlon, alasan yang paling sering muncul dari sebuah perceraian adalah perselisihan yang tidak pernah dapat diselesaikan dan terjadi terus-menerus.

Hal ini merupakan salah satu hasil dari sikap egois yang biasanya mengantar seseorang untuk mengutamakan kepentingan dirinya, bukan kepentingan rumah tangga yang dibina oleh dua orang.

Lalu, ditambah juga dengan kebiasaan selalu menunda menyelesaikan masalah yang sebenarnya mengganggu dalam pernikahan dan ketidakmampuan untuk menjembatani perbedaan pola pikir dengan pasangan.

Alhasil, hubungan yang tadinya terasa menyenangkan semakin lama terasa semakin jauh.

Tidak adanya keterbukaan

Komunikasi bukan melulu bagaimana pasangan berbicara pada satu sama lain.

Komunikasi yang baik melibatkan perasaan saling pengertian dan keinginan untuk terus belajar menjadi individu yang lebih baik demi kelangsungan hidup rumah tangganya.

Banyak pasangan yang sering bercakap-cakap, tetapi tidak benar-benar berkomunikasi. Menurut Marlon, hubungan tanpa komunikasi yang baik layaknya bom waktu yang dapat meledak kapan pun tanpa disadari.

Usahakan untuk selalu terbuka pada pasangan, ingat bahwa dalam pernikahan, Anda dan pasangan berada dalam satu kapal yang sama sehingga Anda dan pasangan harus benar-benar mengerti keinginan satu sama lain agar bisa bermuara di tempat yang tenang

Sikap tidak setia

Kesetiaan adalah salah satu kunci utama dalam membangun rumah tangga yang harmonis, karena tanpa kesetiaan atau loyalitas, maka Anda dan pasangan akan dengan sangat mudah membuka hati pada pihak lain.

Ketertarikan pada lawan jenis adalah hal yang manusiawi, tetapi untuk membina hubungan yang kokoh, Anda harus bisa menyiasati godaan yang mungkin datang dari luar dan selalu mengutamakan kejujuran dalam hubungan.

Jika salah satu dari Anda jatuh dalam dosa perselingkuhan, maka datanglah penyakit lain yang akan menggerogoti pernikahan Anda, yaitu rasa cemburu, tidak saling percaya, dan sakit hati.

Tidak saling menghargai

Jika salah satu dari pasangan suami-istri melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga, maka hubungan yang dijalani dapat dikatakan tak lagi sehat dan lebih baik diakhiri, apalagi jika hal ini sudah menyangkut kepentingan anak-anak.

Nyatanya, kekerasan domestik adalah penyebab perceraian yang cukup banyak dialami oleh pasangan menikah di Indonesia.

Masalah ini timbul dari kurangnya rasa menghargai kepada pasangan, mungkin dapat dimulai dengan perilaku kasar secara verbal, tetapi jika emosi pelaku kekerasan tersebut terpancing, dia tak akan sungkan untuk melukai anggota keluarganya, terlebih jika tidak ada perlawanan dari korbannya.

Untuk itu, kenali betul karakter pasangan sebelum Anda memutuskan untuk menikah, lihat bagaimana caranya mengatasi masalah dan seperti apa sifatnya saat menghadapi masa-masa sulit. (Aulia Fitrisari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com