Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Capai Target, Karyawan di Perusahaan China Ini Harus Minum Ulat

Kompas.com - 19/01/2017, 06:12 WIB
Kontributor Lifestyle, Usihana

Penulis

KOMPAS.com – Umumnya, perusahaan menerapkan aturan konservatif pada karyawan yang memiliki performa kerja buruk.

Aturan itu mulai dari tidak mendapatkan bonus, pemotongan gaji, penurunan jabatan, dan sebagainya.

Namun, sebuah perusahaan di China bernama Ai Jia, yang bergerak dalam industri keramik rumah dan bangunan, menerapkan sebuah “hukuman” terbilang menyeramkan untuk para karyawan yang tidak mencapai target penjualan.

Tahun lalu, manajemen Ai Jia mengumpulkan 40 karyawan di taman publik dan membacakan nama orang yang gagal mencapai target penjualan.

Kemudian, manajemen membuka satu kantung besar berisi ulat, beberapa botol minuman keras, dan sumpit.

Lalu, beberapa karyawan yang namanya dipanggil harus maju ke depan sebuah meja yang telah terhidang ulat, minuman keras, dan sumpit tersebut.

Mereka harus mengambil empat ulat dengan sumpit, memasukannya dalam gelas yang telah berisi minuman, dan menegak semua isi gelas dalam satu waktu.

Seluruh karyawan pun merasa ketakutan dan tegang seiring manajemen membaca urutan nama.

Hukuman ini juga harus dijalani oleh salah satu karyawan wanita yang sedang hamil.

Karyawan wanita itu kehilangan delapan pelanggan sehingga harus meminum 32 ulat dengan minuman alkohol.

Beruntung karyawan wanita itu diselamatkan oleh beberapa karyawan lain yang bersedia meminum ulat bagiannya agar dia tidak harus mengalami peristiwa mengerikan itu dalam keadaan hamil.

Hal ini sungguh menakutkan dan bisa menimbulkan trauma mendalam pada seseorang. Tak hanya dimalukan di depan publik, mereka juga harus meminum campuran yang sangat menjijikkan.

Pihak manajemen mengatakan bahwa aturan ini berlaku untuk semua karyawan.

Jadi, level karyawan di jajaran manajer juga harus menerima hukuman serupa apabila penjualan tim kerja mereka tidak memenuhi target tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com