Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2017, 12:45 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Bagi orang yang punya masalah dengan bau tubuh, berapa kali mandi pun, masalah bau itu terkadang tetap tak teratasi. Namun, ilmu pengetahuan mungkin punya jawabannya.

Lupakan membeli deodoran mahal. Sebenarnya yang Anda butuhkan adalah keringat orang lain.

Menurut riset baru dari University of California, San Diego, mengoleskan keringat anggota keluarga yang lebih harum ke ketiak bau, sebenarnya dapat mengurangi bau badan.

Pemimpin penelitian ini, Dr Chris Callewart menemukan, menggantikan bakteri ketiak berbau tajam dengan bakteri ketiak seseorang yang tak begitu bau, akan membuat ketiak kita ditipu dengan membiakkan bakteri lebih tidak berbau. Teknik ini disebut transplantasi bakteri.

Untuk menguji teori tersebut, Dr Callewart menguji dua kembar identik. Satu dari mereka mengalami bau badan parah sementara kembar yang lain kurang berbau.

Si kembar tanpa masalah bau badan diminta untuk tidak mandi selama empat hari, sehingga ia dapat menghasilkan banyak bakteri yang kurang berbau di ketiaknya.

sementara itu kembar dengan masalah bau badan diminta mandi sebersih mungkin dengan sabun antibakteri, sehingga ketiak bersih dan segar.

Dr Callewart kemudian mengoleskan keringat si kembar tanpa bau badan ke lengan si kembar yang bermasalah bau badan.

Hasilnya, bau badan si kembar yang bermasalah hilang dan peneliti melaporkan efek ini terus terjadi lebih dari setahun sekarang.

Eksperimen sama juga sudah dilakukan terhadap 17 pasangan kembar dan menemukan semua kecuali satu orang penderita bau badan mengalami pengurangan bau badan hanya dalam satu bulan.

Saat ini tim peneliti sedang bekerja mengembangkan bakteri universal sendiri, bukan menggunakan keringat dari kerabat penderita bau badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com