Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 7 Penyebab Nyeri Dada yang Bukan Serangan Jantung

Kompas.com - 21/02/2017, 20:55 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com — Sering sekali jika ada kejadian dada terasa sakit, kita menghubungkannya dengan gejala serangan jantung. Padahal, bisa jadi itu kondisi lain.

Memaksa otot dada bergerak berlebihan adalah salah satu di antaranya, atau bisa juga karena hal lain yang jauh lebih serius.

Satu hal yang pasti, jika mengalami nyeri dada dan Anda tidak tahu apa yang menyebabkannya, hubungi dokter segera.

"Saya pernah tahu ada satu orang yang meninggal dan orang lain menyangka itu gejala serangan jantung," kata Sharonne Hayes, seorang ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.

Christine Jellis, MD, PhD, seorang ahli jantung di Cleveland Clinic, menambahkan, "Sebagai dokter, saya lebih suka membiarkan orang tahu kemungkinan penyakit yang diderita mereka, daripada datang kepada kami terlambat dan sudah memiliki kerusakan permanen," kata Jellis.

Berikut adalah tujuh kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dada dan apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasinya.


Refluks asam lambung

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana gejala refluks asam lambung bisa disangka serangan jantung.

Gastroesophageal reflux atau refluks asam lambung terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, tabung yang menghubungkan antara tenggorokan dan perut Anda.

Asam lambung bersifat sangat asam dengan pH sekitar dua sehingga menimbulkan sensasi terbakar di belakang tulang dada Anda.

Sesekali asam lambung naik, itu tidak perlu Anda khawatirkan. Namun, jika mengalaminya dua kali dalam seminggu atau lebih, mungkin Anda memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan asma, dada sesak, dan kondisi yang disebut Barrett esophagus, yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkan jenis kanker langka.

Ketegangan otot

Olahraga atau gerak otot dada berlebihan bisa menyebabkan ketegangan. Ketegangan otot dada (yang pasti terasa sakit) kadang disalahartikan sebagai serangan jantung. Demikian kata Jellis.

Jika Anda menekan dinding dada dan rasanya lumayan menyakitkan, itu lebih mungkin disebabkan oleh cedera muskuloskeletal daripada disebabkan oleh jantung.

Kostokondritis

Diperkirakan, 13 sampai 36 persen orang dewasa yang datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri dada akut didiagnosis kostokondritis.

Kostokondritis adalah kondisi inflamasi saat tulang rusuk bertemu dengan tulang rawan, menurut jurnal American Family Physician tahun 2009.

Penyebab kostokondritis bervariasi, mulai dari cedera dada hingga infeksi virus. Biasanya, orang dengan kostokondritis akan merasa semacam ada tekanan pada dinding dadanya, mirip dengan tegang otot dada dan daerah yang ditekan terasa lunak.

Jika Anda memiliki kostokondritis, rasa sakit biasanya hilang dalam beberapa hari atau minggu. Anda boleh minum obat penghilamg rasa sakit yamg dijual di apotek untuk meringankannya.

Herpes zoster

Virus varicella-zoster penyebab cacar air yang biasa dialami anak-anak bisa aktif kembali bertahun-tahun setelah penderita dinyatakan sembuh.

Biasanya, virus ini aktif ketika orang berusia 59 tahun atau lebih dan menyebabkan penyakit bernama herpes zoster.

Gejala awalnya adakah gatal dan kulit terasa panas seperti terbakar. Jika bagian dada ikut terpengaruh, mungkin saja Anda mengiranya sebagai serangan jantung. Demikian kata Salman Arain, MD, ahli jantung intervensi dari McGovern Medical School di University of Texas Health Science Center dan di Houston dan Memorial Hermann Heart & Vascular Institute-Texas Medical Center.

Beberapa hari kemudian, gejala lain berupa ruam dan kulit melepuh akan muncul.

Jika Anda berpikir memiliki herpes zoster, segera hubungi dokter. Obat antivirus dapat mengurangi rasa sakit dan memperpendek durasi gejala, tetapi hanya jika Anda meminumnya dalam waktu tidak lebih dari 72 jam sejak ruam muncul.

Jika sudah terlambat, dokter dapat meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lain.

Perikarditis

Jika Anda sedang berjuang melawan infeksi virus selama beberapa hari terakhir ini, lalu tiba-tiba bangun dengan rasa tajam dan nyeri menusuk di dada, mungkin itu perikarditis, peradangan di lapisan jaringan yang mengelilingi hati kita. Demikian kata Arain.

Infeksi pernapasan sering menjadi penyebabnya. Selain itu, gangguan autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis juga bisa jadi penyebab lainnya.

Meskipun perikarditis biasanya jinak, kata Arain, ini benar-benar dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.

Untuk diagnosis, dokter mungkin mengadakan pemeriksaan CT scan, EKG, atau x-ray. Perikarditis Anda akan dibersihkan dan Anda diminta istirahat dalam beberapa hari atau minggu sambil minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk membantu meredakan peradangan.

Pankreatitis

Hanya karena nyeri dada, tidak selalu berarti serangan jantung, bukan terkait tidak berarti itu tidak berbahaya. Salah satu contoh, pankreatitis atau peradangan mendadak akut di pankreas, yang terletak tepat di belakang perut. 

"Sakit perut yang intens dapat menjalar hingga ke dada," kata dr Arain.

"Rasa sakit pankreatitis biasanya mendalam dan intens," ujarnya.

Jika berpikir menderita pankreatitis, Anda harus mendapatkan perawatan medis segera dan mungkin harus tinggal di rumah sakit selama beberapa hari untuk mendapatkan antibiotik, cairan IV, dan obat lainnya. Mungkin dokter juga akan melakukan tes darah dan tes lain seperti CT scan atau USG perut.

Penyakit arteri koroner

Penyakit arteri koroner atau coronary aertery desease (CAD) adalah jenis penyakit jantung yang disebabkan oleh penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke jantung. Tersumbatnya aliran darah bisa menyebabkan nyeri dada.

CAD dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, juga berkontribusi terhadap gagal jantung dan aritmia.

Kembali ke aturan nomor satu, jika Anda mengalami nyeri dada, penting untuk memeriksakan diri segera. Anda tidak selalu tahu, nyeri dada yang Anda alami apakah karena serangan jantung atau bukan.

Sebab, Anda tidak tahu apakah itu akan berakibat fatal atau tidak. Jangan menunda dan jangan berjudi. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan yang terlambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com