Penulis
KOMPAS.com – Rencana hidup itu perlu. Harapan itu bisa jadi motivasi menjadi lebih baik. Namun, jangan terlalu terlena dengan keseringan bermimpi dan berkhayal.
Sebab, kebiasaan itu bisa mengurangi rasa bahagia yang Anda rasakan di waktu sekarang.
Dr Matt Killingsworth, seorang happiness researcher, dari Harvard University, mengatakan, pikiran yang sering berkhayal bisa mengurangi rasa bahagia dan menghargai apa yang ada di depan mata.
“Kelamaan bermimpi bisa merusak kualitas kebahagiaan dan nikmat dari kegiatan yang Anda lakukan sekarang,” jelas Dr Killingsworth.
Dr Killingsworth mengungkapkan dalam wawancara bersama Smithsonian, dia jarang sekali menemukan kasus yang membuktikan bahwa berkhayal bisa sangat memuaskan ketimbang kebahagiaan nyata.
Namun, jangan khawatir, keseringan berkhayal dan bermimpi sebenarnya tidak begitu berbahaya pada kesehatan mental Anda.
Sebuah riset yang dipublikasikan dalam Psychology Today mengenai ilmu psikologi modern, berkhayal dan bermimpi bisa menjadi sinyal positif akan pikiran yang kreatif dan sehat.
Riset juga menyebutkan, 96 persen orang dewasa berkhayal dalam keseharian. Namun, durasi waktunya berbeda-beda.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang