KOMPAS.com -- Akhir-akhir ini, budaya peranakan pada batik menjadi sorotan dalam dunia mode Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena motif-motif peranakan memang sangat beragam dan berwarna-warni sehingga mampu menginspirasi para perancang tanah air.
Salah satu perancang yang kerap kali mengangat budaya peranakan dalam koleksinya adalah Jeanny Ang. Namun, dia tidak mau berkutat hanya pada busana saja.
“Saya ingin memberikan informasi pada semua orang tentang apa yang biasa dipakai dalam budaya peranakan, mulai dari busana, riasan, hingga penataan rambut,” ujar Jeanny saat diwawancarai beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dia melanjutkan, salah satu hal yang unik dari budaya peranakan dalam mempercantik diri adalah gaya rambutnya.
Secara tradisional, wanita peranakan tampil dengan gaya rambut disanggul yang dilengkapi dengan tusuk konde. Namun, sanggul tersebut tidak biasa.
“Untuk gaya rambut peranakan, menurut saya identik dengan rambut yang sanggulnya dikepang,” kata Jeanny.
Selain sanggul kepang, pilihan tatanan rambut lain yang dapat Anda gunakan untuk busana peranakan adalah cepol bawah yang manis yang sederhana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.