Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2017, 09:05 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak suka brokoli? Bagaimana jika Anda tahu bahwa brokoli secara sah menurut ilmu pengetahuan dapat membantu menurunkan berat badan?

Sebuah studi baru dari Kanazawa University di Jepang menemukan bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak yang dilengkapi dengan sulforaphane, bahan kimia yang ditemukan di brokoli, tidak mengalami penambahan berat badan.

Studi yang dipublikasikan jurnal online Diabetes ini menguji dua kelompok tikus. Kelompok pertama diberi diet tinggi lemak plus sulforaphane. Kelompok kedua diberi diet yang sama tapi tanpa sulforaphane.

Hasilnya, kelompok pertama mengalami kenaikan berat badan 15 persen lebih sedikit, memiliki 20 persen lebih sedikit lemak di sekitar pinggang dan dada dan memiliki kadar glukosa darah lebih rendah dibanding tikus kelompok kedua.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane menyebabkan tubuh membakar lebih banyak energi dan lemak, serta membantu menyeimbangkan jumlah bakteri baik di dalam usus.

Semuanya ini dapat membantu mencapai berat badan yang sehat, bahkan jika pola makan kita tinggi lemak.

Tim peneliti percaya, suatu saat nanti, sulforaphane dapat dijadikan suplemen diet untuk pencegahan obesitas.

Sulforaphane adalah senyawa yang ditemukan dalam tanaman seperti kecambah brokoli dan kubis brussel.

Selain membantu menurunkan berat badan, penelitian ini juga menemukan bahwa sulforaphane dapat membantu mengurangi peradangan pada resistensi hati dan insulin.

Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa sulforaphane memiliki sifat antikanker. Studi dari Oregon State University tahun 2015 menemukan, bahwa sulforaphane mampu dengan selektif membunuh sel kanker dan dengan demikian mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Jika pencegahan kanker dan penurunan berat badan tidak cukup untuk membuat Anda suka brokoli, Anda harus tahu bahwa sayuran ini juga mampu menjaga kesehatan hati.

Sebuah studi dari University of Illinois College of Agricultural Consumer and Environmental Sciences tahun 2015 menemukan bahwa tikus yang diberi brokoli memiliki fungsi hati yang lebih baik secara keseluruhan dibandingkan tikus yang tidak diberi brokoli.

Cara terbaik untuk mengonsumsi brokoli dan sayuran sejenisnya adalah dengan mengukusnya, supaya kadar sulforaphane-nya tetap tinggi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com