KOMPAS.com - Obrolan sambil makan siang dengan seorang rekan kerja perempuan tentang gawai yang baru diluncurkan berujung dengan ceramah Anda seputar teknologi teranyar.
Demikian juga ketika diskusi seru dengan "geng kuliah" tentang rencana traveling bersama ke luar negeri, seorang teman laki-laki bersemangat memberi informasi lengkap mengenai kondisi politik terbaru di negara yang dituju tersebut.
Para pria tanpa disadari sering menganggap wanita membutuhkan instruksi atau panduan. Kaum wanita dianggap lemah pada topik khas pria, yakni politik, olahraga, teknologi, atau angka. Tanpa diminta pria pun merasa perlu membeberkan informasi tersebut.
Kebiasaan pria untuk mendominasi pembicaraan dengan memberi penjelasan detail itu sering disebut juga dengan "mansplaining". Sikap sok menggurui tersebut tentu saja menyebalkan.
Susan Krauss Whitbourne Ph.D, profesor psikologi dari Universitas Massachusetts mengatakan, mansplaining terjadi karena pria menganggap mereka lebih superior dibanding wanita pada topik-topik tertentu. Faktanya tentu saja tidak demikian. Ada banyak wanita yang kini menduduki posisi puncak di perusahaan, bahkan menjadi kepala negara.
Berada di sekitar pria yang hobi memberi "kuliah" akan membuat seorang wanita merasa kurang percaya diri atau mempertanyakan pengetahuannya.
Hindari rasa kurang percaya diri tersebut dengan memahami bahwa perilaku tersebut adalah masalah orang lain. Setiap ada kesempatan, tunjukkan bahwa Anda juga menguasai topik-topik khas pria. Jangan mudah marah, tapi ungkapkan fakta yang mendukung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.