KOMPAS.com -- Akhir-akhir ini, piringan hitam atau vinyl kembali populer di kalangan pecinta musik Indonesia. Bahkan, kini sudah ada Record Store Day yang diadakan secara reguler untuk melayani animo masyarakat Indonesia.
Menurut Arian Arifin, vokalis Seringai, yang ditemui di acara peluncuran buku #GilaVinyl oleh vokalis Bangku Taman, Wahyu Acum, di Toko Buku Aksara Kemang, Jakarta, Rabu (12/4/2017), popularitas vinyl di Indonesia memuncak sekitar dua tahun yang lalu.
“Sekarang menurun karena terseleksi yang hanya ikut tren saja,” katanya.
Berbeda dengan dua tahun lalu ketika format piringan hitam pasti akan terjual habis, kini hanya beberapa artis seperti Homicide yang album vinyl-nya pasti akan habis dalam waktu singkat.
Walaupun demikian, popularitas vinyl, menurut basis The Cash Vincent Rompies, sangat bagus untuk industri musik.
“Walaupun lebih mahal dari compact disc atau pun digital, tetapi anak-anak muda mungkin membeli vinyl karena ingin pengalamannya,” kata Vincent.
Akan tetapi, meningkatnya popularitas vinyl ternyata juga berimbas buruk bagi Vincent. Sebab, selain pengoleksi vinyl kini dianggap hipster, harga piringan hitam juga ikut naik dan membuatnya lebih jarang membeli vinyl.
Bahkan, Vincent harus berusaha keras untuk mengingat kembali vinyl terakhir yang dibelinya. Setelah beberapa saat, akhirnya dia berkata bahwa vinyl terakhirnya adalah Jim Reeves dan Frank Sinatra yang dibelinya di Blok M.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.