Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2017, 21:06 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Fatherly

Seorang anak yang malas belajar misalnya, tidak bisa dipaksa memelototi buku di depannya dengan perasaan takut dimarahi. Ia mungkin hanya sekedar membaca tanpa memahami maknanya. Lebih baik bila ia dijelaskan mengapa perlu belajar dan apa gunanya, sehingga tindakan belajar itu muncul karena kesadarannya.

Selalu berkata tidak

Selalu berkata tidak bila anak meminta sesuatu justru menjadikan mereka mencari cara untuk mengakalinya.

Dalam beberapa pertengkaran, mengalah atau mengatakan ya adalah sebuah strategi guna menghindari konflik yang tidak perlu. Namun dalam hal ini orangtua harus melihat apa permintaan anaknya. Jika anaknya minta ijin untuk bermain dengan gergaji listrik misalnya, apakah Anda akan mengatakan ya?

Hal utama yang harus diperhatikan orangtua adalah keselamatan dan kesehatan anak-anaknya. Ingat, kita berhadapan dengan makhluk kecil yang kadang-kadang tidak mengerti apa yang diinginkannya.

Orangtua bisa mengatakan ya bila kondisi memungkinkan, atau disertai syarat tertentu. Misalnya, ya, kamu boleh melakukan ini dengan syarat... Nah syarat yang diajukan orangtua sebaiknya disertai penjelasan mengapa hal itu perlu dipatuhi dan apa tujuannya. Dengan demikian, anak memiliki tanggung jawab terhadap perbuatan dan sadar akan akibat dari keinginannya.

Tidak mau kompromi

Hidup di jaman apakah Anda sehingga tidak bersedia melakukan kompromi dengan anak-anak? Ada cara bernegosiasi dengan anak-anak yang menuntun mereka pada perilaku lebih baik di kemudian hari. Hal yang harus dilakukan orangtua adalah membuat kesepakatan di mana kita sebenarnya yang memegang kendali, namun membuatnya anak merasa dimenangkan dengan perjanjian itu.

Awalnya orangtua harus membangun empati agar anak merasa nyaman. Lalu berikanlah pilihan-pilihan pada anak sesuai dengan batasan yang kita tetapkan. Biasanya anak merasa di atas angin karena bisa menentukan pilihan. Anak seringkali tidak menyadari bahwa semua pilihan itu adalah pilihan baik yang sudah diatur bagi mereka.

Dengan cara itu, anak akan merasa diberi kebebasan menentukan apa yang mereka inginkan, dan tidak menganggap orangtuanya sebagai orangtua kaku yang tidak asyik.

Baca: 15 Cara Mendidik Anak agar Menjadi Pria Sejati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com