KOMPAS.com - Bekas luka (scar) adalah proses alami penyembuhan luka. Namun, seringkali bekas luka ini menyebabkan kulit berkurang keindahannya. Ketahui strategi untuk memudarkan bekas luka di kulit.
Meski kita sudah berhati-hati, terkadang luka tidak bisa dihindari. Misalnya saja terbentur ujung meja, luka gores pisau dapur, luka bekas jerawat, luka bakar, atau luka operasi.
Itu sebabnya, hampir setiap individu kemungkinan besar pernah terluka dan memiliki bekas luka. Terbentuknya bekas luka sebenarnya adalah hal yang normal. Ketika terjadi luka di kulit, tubuh akan memperoduksi banyak kolagen untuk mempercepat penyembuhan luka.
Namun, jaringan penyembuhan itu tidak mengandung semua bagian normal dari kulit sehingga warna dan tampilannya seringkali berbeda dengan kulit di sekitarnya.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi tampilan luka. Bentuk, ukuran, dan kedalaman luka berkontribusi pada bekas luka, selain juga warna kulit dan jumlah darah yang mencapai area luka.
Terdapat tiga jenis bekas luka. Normalnya, bekas luka yang terbentuk tipis, kecil, dan datar. Bekas luka seperti ini tidak terlalu mengganggu penampilan. Sementara bekas luka atrofi tampak kempis dan cekung karena rusaknya jaringan kolagen kulit. Bekas luka ini umumnya terjadi akibat jerawat dan penyakit cacar.
Bekas luka keloid biasanya timbul, berwarna gelap atau merah, serta memiliki kontur yang berbeda dengan luka. Keloid adalah hasil proses penyembuhan kulit yang terlalu agresif, di mana jaringan kulit baru tumbuh hingga area luar luka. Timbulnya keloid dipengaruhi oleh faktor genetik.
Perawatan luka
Para ahli perawatan luka percaya bahwa faktor utama dalam perawatan luka yang baik adalah hidrasi, perlindungan kulit, dan pemudaran bekas luka.
Untuk hidrasi kulit, mengonsumsi cukup cairan dan mengoleskan krim khusus efektif melembabkan kulit sehingga bekas luka bisa dicegah.
"Aloe vera juga dikenal unggul dalam meningkatkan produksi kolagen yang mampu mempercepat penyembuhan kulit. Kandungan lainnya adalah minyak jojoba yang mudah diserap kulit, serta vitamin C dan E yang mengandung antioksidan tinggi," kata Mohammad Nurhadi, Brand Manager Laderma.
Keunggulan lain, menurut Nurhadi, adalah bebas dari pewangi dan silikon yang sering ditemukan dalam produk perawatan bekas luka.
"Bahan dasar dari silikon memiliki dampak buruk setelah pemakaian jangka panjang. Ini karena bekas luka adalah jaringan kulit yang rusak, rapuh, dan sangat sensitif. Bahan alami dalam Laderma ini tidak iritatif pada kulit," ujar Nurhadi.
Pemakaian teratur juga akan membantu memperbaiki jaringan kulit dan memudarkan bekas luka. Hindari pula paparan sinar matahari untuk mencegah warna kulit tidak merata di bagian bekas luka.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.