KOMPAS.com - Ada tiga model pendidikan bagi anak autisme, yakni sekolah umum, inklusi dan khusus. Untuk sekolah umum, anak autisme mendapat pendidikan setara dengan anak lainnya dan tanpa bimbingan pengajar khusus autisme.
Di sekolah inklusi, anak mendapat pendidikan setara seperti anak lain, namun dengan bimbingan pengajar khusus. Sementara untuk sekolah khusus, memang ditujukan untuk anak-anak autisme. Lantas, sekolah mana yang tepat bagi anak penderit autisme?
Penanggungjawab Akademik Sekolah Khusus Individu Autisma Mandinga, Yulianty Sitompul, mengatakan, orangtua perlu mengenali terlebih dahulu kemampuan sang anak sebelum memilih model pendidikan. Sebab, autisme merupakan spektrum, sehingga masing-masing anak autisme memiliki derajat gangguan yang berbeda-beda.
“Pilihannya berbalik lagi pada anak ini sendiri. Jadi tak bisa dipukul rata inklusi semua. Semua tergantung tingkat autisme,” kata Yulianty kepada Kompas.com di sela acara diskusi yang digagas oleh Harian Kompas dan RS Siloam di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Dia menambahkan, bila anak autisme mampu di sekolah umum atau inklusi, maka tak masalah. Sebaliknya, bila anak tak mampu, maka memaksakan mereka bersekolah umum akan membebani anak.
Anak kemungkinan tak akan berkembang dan tumbuh dengan baik. Sebab, yang didorong hanya segi akademik, bukan dasar-dasar sosialisasi dan kepribadian yang merupakan kelemahan anak autisme.
Yulianty menyarankan, bila anak tak mampu di sekolah umum, maka bisa dialihkan ke sekolah khusus autisme sehingga dapat mengikuti program secara khusus.
Elemen penting lain dalam pemilihan sekolah adalah tujuan orangtua menyekolahkan anak autisme. “Kalau sekadar dapatkan ijazah terus sekolah tinggi, tanpa perhatikan kemampuan anak, yang ada sekolah malah marah-marah aja, jadi tak efektif. Yang perlu dilakukan, kenali dulu profil anak kita sendiri,” ujar Yulianty.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.