Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Terapi Sedini Mungkin Setelah Anak Didiagnosis Autisme

Kompas.com - 04/05/2017, 08:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com -Tak mudah menghadapi kenyataan si kecil ternyata didiagnosis mengalami gangguan perkembangan autisme. Namun, semakin dini anak didiagnosis dan mendapat terapi, makin besar pengaruhnya pada perkembangan perilaku anak.

Menurut dr Eva Suryani, Sp.KJ dari RS Siloam Karawaci Tangerang, sebaiknya orangtua segera membawa anak berkonsultasi ke dokter kejiwaan saat mengetahui anak mereka didiagnosis autsime.

Eva tak menampik bahwa di Indonesia masih ada stigma pada orang yang berobat ke psikiater, sehingga siapa pun yang berobat akan dicap ‘gila’. Menurutnya, banyak pasiennya yang merupakan rujukan dari dokter anak.

“Ada yang dari bagian anak atau bagian neurologi karena anak ini punya gangguan dalam bahasa, interaksi sosial, ” kata Eva dalam acara diskusi di Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).

Eva menganjurkan agar para orangtua tak ragu membawa ke psikiatri atau dokter kejiwaan bila sudah mengetahui tanda-tanda autisme pada anak. Terkadang, anak autisme juga memiliki gangguan medis lain selain keterlambatan tumbuh kembangnya.

Adapun tanda-tanda autisme seperti kesulitan berbahasa, interaksi sosial, hingga melakukan gerakan berulang. Anak juga kesulitan melakukan interaksi sosial seperti mata tak fokus saat diajak bicara.

Terapi yang dibutuhkan anak harus dimulai sedini mungkin. Misalnya saja terapi wicara jika anak belum bisa mengucapkan kata-kata yang berarti di usia dua tahun, atau terapi perilaku agar perilakunya lebih sesuai dengan lingkungan.

Eva menuturkan, orangtua bisa mengoptimalkan kemampuan anak autisme. Ada beberapa kemampuan menonjol yang dimiliki anak autisme, seperti bidang kesenian hingga mampu memecahkan teka-teki atau sandi. “Kelebihan ini yang harus dioptimalkan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com