Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kipchoge Menorehkan Sejarah dalam Lari Jarak Jauh

Kompas.com - 06/05/2017, 13:02 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sejarah baru saja menunjukkan betapa manusia adalah makhluk luar biasa. Pelari Kenya Eliud Kipchoge berhasil menempuh jarak 42 kilometer (marathon) dengan catatan waktu 2 jam 25 detik. Ia semula diharapkan mencapainya di bawah 2 jam, hal yang dianggap mustahil oleh banyak orang.

Eliud Kipchoge, 32, berlari di sirkuit balap Monza, Italia, dalam project Breaking2 yang diselenggarakan Nike untuk memecahkan batas waktu lari jarak jauh. Ia berlari bersama Lelisa Desisa, 26, dari Ethiopia dan Zersenay Tadese, 34, dari Eritrea namun keduanya tertinggal.

Lelisa Desisa yang merupakan dua kali juara marathon Boston tertinggal dari dua pelari lain pada kilometer 18. Ia berada sekitar 500 meter di belakang rombongan dan semakin lama makin jauh. Kemudian pada kilometer 21, Zersenay Tadese tidak lagi bisa mengikuti kecepatan yang ditentukan untuk mencapai 42 kilometer dalam 2 jam. Ia mulai tertinggal dari Kipchoge.

Kipchoge, Tadese (2:06:51), dan Desisa (2:14:10) menempuh lintasan Monza bersama para pelari pengiring di depannya yang berfungsi untuk menjaga kecepatan (pacer). Mereka mengikuti mobil listrik yang menunjukkan catatan waktu. Para pelari pengiring itu bergantian keluar masuk dari rombongan. Kipchoge adalah satu-satunya pelari yang terus bisa mengikuti kecepatan pacer.

Baca: Usaha Mencatatkan Sejarah Lewat Marathon di Bawah 2 Jam

Pelari marathon biasa, pada umumnya mencapai garis finish kurang lebih 4 jam. Namun pemegang  rekor marathon, pelari Kenya Dennis Kimetto, menyelesaikannya dengan waktu 2 jam 2 menit 57 detik di Berlin tahun 2014.  Meski Kipchoge “hanya” perlu memangkas 3 menit dari catatan rekor, namun dalam dunia lari papan atas, mengurangi 1 detik saja sudah luar biasa.

Meski tidak berhasil menyelesaikannya di bawah 2 jam, namun waktu yang diraih Kipchoge (2:00:25) memberi harapan baru bahwa manusia akan bisa menempuh marathon dalam waktu kurang dari 2 jam.

"Apa yang dicapai ini lebih dari sekedar balap lari. Ini adalah inspirasi global yang akan mendorong semua atlet dan semua komunitas untuk mendobrak batas-batas potensi mereka," ujar Chairman, President and CEO Nike, Mark Parker, sesaat setelah para atlet mencapai finish, Sabtu (6/5/2017).

Pencapaian Kipchoge ini memberi pesan bahwa manusia bisa melakukan lebih dari yang dibayangkan. "Tidak ada manusia yang terbatas. Ini pesan yang ingin saya sampaikan," kata Kipchoge. "Ini bukan soal kaki, tapi soal hati dan pikiran. Dengan hati yang kuat dan pikiran jernih, kita akan bisa melakukan banyak hal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com