Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Pemakaian Kontrasepsi yang Sebabkan Kehamilan

Kompas.com, 8 Mei 2017, 08:04 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com- Tak sedikit pria dan wanita yang mengandalkan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan tak diinginkan. Sementara itu, tersedia bermacam metode kontrasepsi, mulai dari kondom hingga pil. Kesalahan penggunaan dan informasi yang tidak tepat dapat membuat "kebobolan" hamil.

Ada beberapa alasan mengapa kontrasepsi sangat penting, salah satunya adalah memberi kebebasan pada individu untuk mengatur kehamilan.

Penelitian di dunia menunjukkan, 77 persen perempuan mengatakan kontrasepsi memberi kesempatan pada mereka untuk lebih memperhatikan diri sendiri dan juga keluarganya. Perencanaan keluarga yang matang juga mendatangkan kebahagiaan.

Ketahui apa saja kesalahan yang umum dilakukan dan perlu diperbaiki agar kehamilan yang tidak diinginkan bisa dihindari.

1. Lupa jadwal minum pil
Lupa tiga atau lebih pil KB kombinasi (mengandung estrogen dan progestin) bisa menyebabkan wanita lebih subur. Bila ini terjadi, Anda perlu minum pil lagi selama 7 hari berturut-turut dan menggunakan kontrasepsi penunjang seperti kondom selama minggu itu.

Pil yang hanya mengandung hormon progestin perlu diminum setiap hari pada waktu yang sama, bila Anda lupa minum dalam waktu tiga jam segera kontrasepsi kontrasepsi cadangan sebelum 48 jam.

2. Minum pil pada jadwal berbeda
Ada alasan mengapa pil yang mengandung progestin saja perlu diminum pada jadwal yang sama setiap hari. Kandungan aktif di dalamnya tidak tinggal di dalam sistem tubuh cukup lama, biasanya 24 jam. Bila pil ini diminum pada jadwal berbeda, tubuh akan kembali pada kesuburan normalnya dan melepaskan sel telur.

Bila seorang wanita berhubungan seks setelah terlambat minum pil, kemungkinannya untuk hamil lebih besar.

3. Tidak pakai kondom
Kondom akan melindungi infeksi menular seksual dan kehamilan, walau tidak 100 persen.

4. Metodenya tidak tepat
Pil KB adalah metode kontrasepsi yang paling populer. Sekitar 28 persen wanita yang ber-KB menggunakan metode ini, walau tidak semuanya konsisten meminum pil pada jadwal yang sama. Padahal, masih banyak metode KB lain yang lebih praktis dan bertahan lama yang bisa dipilih.

5. Letaknya tidak tepat
Kegagalan pada kontrasepsi IUD (spiral) adalah pemasangan yang tidak tepat. Bila pemasangannya tidak pas, misalnya di depan atau belakang rahim, kehamilan bisa tetap terjadi. Untuk itu kontrol rutin wajib dilakukan agar posisi IUD tetap pas.


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau