Berapa jam sebaiknya anak main gadget? Itu sama dengan pertanyaan, berapa jam sebaiknya anak baca buku? Kalau anak boleh baca buku 2-3 jam sehari, kenapa takut kalau mereka pakai gadget selama itu? Sama saja bukan, kalau dia memakai gadget untuk membaca? Kalau ia memakainya untuk hal yang sia-sia, itu sama saja perlakuannya dengan saat ia melakukan hal sia-sia dengan (atau tanpa) perangkat lain.
Makan, tidur, dan sebagainya juga harus dibatasi. Jadi jangan anggap pembatasan gawai itu penting. Ada yang lebih penting dari soal berapa lama, yaitu untuk apa ia dipakai.
Bagaimana dengan muatan pornografi? Anak saya seharusnya tidak heran lagi dengan gambar orang telanjang. Kami punya buku atlas anatomi. Di situ dia bisa melihat semua organ dengan detil. Saya sudah biasa jelaskan soal apa itu senggama, dengan gambar ilustrasi.
Bagaimana kalau suatu hari saya temukan dia mengakses muatan pornografi? Akan saya ajak dia melihatnya bersama. “Nak, ini payudara perempuan. Dalam bahasa informal biasa disebut tetek. Kadang disebut susu. Organ ini fungsi utamanya untuk menyediakan gizi bagi bayi, termasuk kamu waktu kecil dulu. Tapi ia juga adalah bagian tubuh perempuan yang harus dihormati.”
Kalau ia menonton video porno, akan saya jelaskan bahwa inilah persenggamaan. Dengan cara ini manusia mendapat kenikmatan. Tapi ini juga punya konsekuensi, yaitu kehamilan. Maka ada tanggung jawab di situ. Ada pula risiko penyebaran penyakit. Karena itu, senggama diatur dengan seperangkat aturan.
Begitu cara saya. Out of the box, bukan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.