Kesalahan Generasi Milenial dalam Bermedia Sosial

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial identik dengan teknologi. Salah satu ciri mereka yakni tak bisa lepas dari produk teknologi, gadget atau gawai. Dalam gawai itu, mereka menumpah-ruahkan ekspresi, di antaranya di sosial media. Namun, ada kesalahan yang biasa dilakukan oleh generasi milenial dalam menumpahkan ekspresi mereka.

Menurut Psikolog Universitas Tarumanegara, Untung Subroto Dharmawan, permasalahan generasi milenial di dalam sosial media adalah malas mengkonfirmasi sebuah informasi. Untung mencontohkan generasi ini tak berpikir dua kali dalam menyebarkan sebuah informasi yang belum dipastikan keabsahannya.

“Mereka ada di rentang remaja, dia kan hanya ingin cari jati diri, bahwa gue mau terlihat up to date, langsung posting ulang,” kata Untung kepada Kompas Lifestyle di Lot 8 Resto and Cafe, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2017).

Generasi ini memiliki ciri instan, sehingga aktivitas mengkonfirmasi, menelusuri ulang tidak masuk dalam kategori yang harus dilakukan dalam bermedia sosial. Apalagi, generasi ini juga memiliki sifat idealis. Apa pun informasi yang sesuai dengan pemikiran dia, dengan hitungan detik akan disebarluaskan.

“Bayangkan, kalau itu keliru dan tidak konfirmasi lagi, berapa banyak informasi salah yang disebarkan,” ujar Untung.

Oleh karena itu, Untung memberikan saran kepada generasi milineal agar membiasakan diri untuk mengkonfirmasi ulang sebuah informasi. "Tak sulit untuk sekadar mengkonfirmasi atau mencari perbandingan informasi tersebut," kata Untung.