Nah bila rute Anda adalah (urban) perkotaan dengan berbagai jenis permukaan, misalnya aspal, conblock, dan jalur dengan rintangan ringan, maka hybrid bike menjadi salah satu pilihan.
Hybrid bike adalah persilangan antara sepeda gunung dengan sepeda road. Sepeda hybrid biasanya memiliki ban lebih tebal daripada sepeda balap, dan geometri frame yang membuat Anda tidak terlalu menunduk saat mengendarainya.
Untuk wilayah perkotaan, Anda juga bisa menggunakan sepeda lipat untuk kepraktisan atau sepeda komuter (citybike) yang didesain untuk kenyamanan bersepeda di lingkungan urban.
Bagi mereka yang ingin menggunakan sepedanya untuk aksi-aksi menghadapi rintangan, seperti melompat dan atraksi lain, sepeda yang cocok adalah jenis BMX dan Dirtjump. Bentuk Dirtjump mirip sepeda BMX hanya ukurannya lebih besar.
Sedangkan mereka yang ingin bertualang dengan sepeda dan menempuh jarak jauh, touring bike adalah pilihannya.
Sepeda ini dirancang agar kuat membawa beban berat, nyaman dikendarai dalam waktu lama, dan memungkinkan pengendaranya berganti posisi, misalnya antara sedikit membungkuk atau tegak.
Setelah memutuskan di mana Anda akan bersepeda, langkah kedua adalah memahami sepeda seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersepeda itu.
“Tujuan bersepeda bisa berupa keinginan berolah raga teratur, bike to work, bersepeda santai, bersepeda jarak jauh dan lain sebagainya,” ujar Shadrina.
Bila Anda bersepeda untuk ke kantor dan ada sebagian perjalanan di mana Anda harus naik kereta komuter, misalnya, maka sepeda lipat akan banyak berguna.
Atau bila Anda bersepeda sekedar ingin berkeringat sedikit di sekitar kompleks perumahan, maka Anda tidak perlu membeli sepeda balap atau sepeda gunung jenis downhill.
Baca juga: Serba-serbi Tata Cara dan Manfaat Bersepeda