Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Gorengan hingga Teh Manis, Indonesia Dikepung Penyebab Diabetes

Kompas.com - 22/05/2017, 14:11 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

Baca: Budaya "Ngemil" Bikin Orang Indonesia Tambah Gemuk

Makanan yang masuk ke dalam tubuh, seperti dipaparkan dalam diabetesresearch.org dan livestrong.com, akan diubah menjadi glukosa (gula).

Lebih jauh, gula yang masuk dalam pencernaan tidak semuanya diserap tubuh jika tidak dipakai sebagai energi untuk beraktivitas. Lalu jika sudah terlalu banyak, maka gula akan “ditabung” menjadi glikogen.

Bagaimana jika jumlah gula yang masuk semakin banyak dan “tabungan” sudah penuh?

Pasokan karbohidrat yang datang terus tanpa disikapi dengan aktivitas yang cukup akan memunculkan “celengan-celengan baru yang dipaksakan” alias lemak dalam tubuh. Di sinilah kemudian, sistem proses olah karbohidrat rentan rusak, lalu menyebabkan diabetes.

International Diabetes Federation (IDF) melalui situsnya menunjukkan data jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2015 sudah berada di angka 10,021 juta jiwa.

Jumlah itu baru untuk yang terdaftar dan berada dalam usia 20-79 tahun, tidak termasuk mereka yang belum memeriksakan diri.

Jika kita menyadari jajanan dengan bahan yang rentan menyebabkan diabetes “mengepung” kita, maka pencegahannya membutuhkan usaha tersendiri.

Mudah lapar dan senang ngemil tetapi takut akan diabetes, memang butuh usaha ekstra untuk melawannya.

Sebenarnya, ada hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan ini.

Misalnya, pilih snack atau camilan yang kaya serat dan protein, seperti Soyjoy, yang terbuat dari kedelai. Kandungan serat dan proteinnya yang tinggi bisa membuat kenyang lebih lama sehingga jika dikonsumsi 2 jam sebelum makan utama bisa membantu mengurangi karbohidrat yang berlebihan saat jam makan tersebut.

Dengan demikian, bersenang-senang dengan snack pun tetap bisa dilakukan, dan kita tidak terjebak jajanan sarat karbohidrat penyebab diabetes. Selain menjaga pola makan, jangan lupa untuk olahraga rutin agar terhindar dari diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com