Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergeseran Waktu Kerja Sebabkan Pria Sulit Punya Anak

Kompas.com - 22/05/2017, 22:35 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com – Dampak buruk dari kerja shift sudah sering dikaji dan dipublikasikan lewat sejumlah artikel di masa lalu. Pola tidur yang buruk, gangguan pencernaan, dan kurang olahraga merupakan beberapa di antara banyaknya efek buruk dari bekerja shift.

Tiga studi terbaru baru saja melansir temuan terkini bahwa kerja shift bisa memengaruhi dorongan seksual pria dan mengurangi kesempatan memiliki anak.

Temuan tersebut juga menghubungkan bahwa kerja shift bisa menimbukan masalah buang air kecil dan disfungsi ereksi.

Kerja shift, menurut penelitian tersebut, menurunkan kadar testosteron yang menjadi “bahan bakar” dorongan seks pada pria sehingga memperburuk kualitas sperma. Kondisi inilah yang menyebabkan pria susah memiliki anak.

Penelitian pertama melibatkan 75 responden pria tidak subur yang bekerja dengan sistem shift, 96 pria infertil tidak bekerja shift, dan 27 pria yang baru saja menjadi ayah.

Kedua penelitian lainnya menganalisis 2.500 responden pria yang diberikan sejumlah kuesioner mengenai aktivitas buang air kecil, konsumsi rokok dan alkohol, kebiasan olahraga, dan kondisi medis lain, termasuk depresi.

Hasil studi seperti yang dijelaskan oleh Dr Alex Pastuszak dari Baylor College of Medicine di Houston, mengatakan, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pria yang menderita infertilitas ditemukan bekerja shift malam.

Para responden pria yang kurang subur ini juga memiliki jumlah sperma yang jauh lebih rendah dibanding responden lainnya yang bekerja tanpa sistem shift.

“Terlalu banyak tidur dan kurang tidur bisa mengubah kadar hormon dan ekspresi gen penting untuk memproduksi sperma. Gangguan tidur semakin parah pada karyawan yang sering mengalami pergeseran waktu kerja sehingga menyebabkan insomnia dan pengurangan waktu tidur karena jadwal kerja yang berganti-ganti,” jelas Pastuzak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com