Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2017, 11:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikolog anak, Roslina Verauli, mengatakan sebagian besar perempuan mengalami “baby blues” pasca-melahirkan, yakni kondisi di mana perasaan para ibu menjadi gundah gulana.

Suasana ini membuat ibu mudah depresi, marah hingga kondisi ekstrim seperti membenci anak, suami dan dirinya. Vera mengatakan kondisi ini biasa terjadi pada dua hingga empat pekan pasca melahirkan.

“Persis kan, selama di rumah sakit kan dua minggu dimanja-manja, ada suster ngurusin, waktu sampai di rumah, real world,” kata Vera dalam acara Bebelac “Juara Hebat Kebaikan” di Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).

Lantas, bagaimana cara mengatasi baby blues? Vera menyarankan agar para ibu tidak menjadi ‘super mom’ saat tiga bulan pasca melahirkan. Ibu tak perlu mengurus bayi sendiri, artinya tak masalah bila dibantu oleh orang lain seperti suami atau keluarga lain.

“Karena ikatan anak itu baru mulai kelihatan di usia tiga sampai empat bulan. Jadi tiga bulan pertama yang ngasuh nenek, papa, kakek, it’s okay,” kata Vera.

Khusus untuk suami, istri bisa membagi tugas. Peran suami pun menjadi bagian penting bagi pertumbuhan anak, terutama mengatasi baby blues istri. “Dia (suami) bagian yang menjadikan maminya (istrinya) nyaman, nggak cape. Suami andalan adalah suami yang gak membiarkan istrinya lelah setelah melahirkan, berbagi peran,” kata dia.

Sebab, kata Vera, suami kerap kali lupa bahwa sudah memiliki peran tambahan sebagai ayah. Berbeda dengan istri yang sudah menyadari akan menjadi ibu saat dia mulai kehamilan.

“Riset mengatakan, ayah yang sejak (istri) hamil sudah menunjukan dia peduli dengan mengantar ke dokter, mijetin istrinya, itu adalah ayah yang diprediksi kelak yang menjadi ayah terlibat dalam pengasuhan,” kata Vera.

Baca: 4 Jenis Pria yang Tidak Masuk Kategori Suami Pilihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com