Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhenti Merokok, Lebih Efektif Seketika atau Bertahap?

Kompas.com - 31/05/2017, 17:31 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Ada bermacam strategi yang dapat digunakan untuk berhenti merokok. Sebagian orang memilih berhenti seketika, tapi ada juga yang pelan-pelan mengurangi jumlah rokoknya. Mana yang lebih efektif?

Menurut dr.Agus Dwi Susanto, Sp.P, proses berhenti merokok sebenarnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun, memang ada sebagian orang yang berhasil melakukannya. Dalam satu hari, mereka tidak lagi menyentuh rokok sama sekali.

"Momen bulan puasa ini bisa jadi pintu masuk yang pas untuk berhenti merokok," kata dr.Agus kepada Kompas Lifestyle (31/5/2017).

Mengurangi kecanduan rokok secara bertahap bisa dilakukan dengan menurunkan jumlah rokok yang diisap setiap hari sampai akhirnya tidak merokok sama sekali. Menurut dr.Agus, cara ini bisa membuat proses withdrawal atau gejala putus nikotin lebih ringan.

"Ketika kita merokok, akan terjadi induksi mediator tubuh seperti dilepaskannya hormon-hormon yang membuat rasa nyaman. Saat berhenti merokok, kenyamanan itu pun ikut berhenti. Akibatnya akan dirasakan craving dan gejala putus nikotin," papar dokter spesialis paru dari RS Persahabatan Jakarta ini.

Fase withdrawal ini bisa menyebabkan efek kebalikan dari yang dialami saat merokok, misalnya saja nafsu makan jadi bertambah, sulit konsentrasi, atau stres.

"Fase ini bisa berlangsung dua sampai tiga minggu. Kalau withdrawal bisa dilalui, selanjutnya akan lebih mudah," paparnya.

Bila berhenti merokok dilakukan pelan-pelan, efek withdrawal pun lebih ringan. Meski begitu, menurut dr.Agus sebenarnya risiko kegagalan berhenti secara bertahap justru lebih besar karena tubuh terus mencari ketergantungan yang minimal.

"Misalnya saja tadinya merokok 18 batang menjadi 12 batang sehari dan merasakan kenyamanan. Kemudian setelah pelan-pelan mengurangi jadi 6 batang ternyata tidak enak. Akhirnya akan kembali lagi ke 12 batang," ujarnya.

Dokter Agus menyarankan agar strategi apa pun yang kita pilih sebaiknya didukung oleh keluarga dan lingkungan sekitar. "Pengaruhnya dalam keberhasilan sangat besar," katanya.

Jika diperlukan, tak perlu ragu berkonsultasi ke klinik berhenti merokok seperti yang terdapat di RS Persahabatan Jakarta Timur. Di klinik ini, dokter akan melakukan konseling untuk meningkatkan motivasi dan juga edukasi mengenai apa yang akan dialami saat terjadi putus nikotin, termasuk cara melaluinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com