Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, 7 Kebiasaan Ini Bisa Picu Jerawat Punggung

Kompas.com, 2 Juni 2017, 10:07 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Berada di lokasi tersembunyi, jerawat punggung dapat dengan mudah terinfeksi dan meninggalkan bintik hitam maupun jaringan parut sehingga membuat kulit terlihat tidak sehat apalagi seksi.

 Jerawat bisa terjadi pada semua orang," kata dokter kulit Anthony M. Rossi, MD, dari New York Presbyterian Hospital.

Menurut data American Academy of Dermatologi, sekitar 50 juta orang di Amerika menderita komedo ringan, jerawat di wajah, leher, dada, lengan atas, bahu, dan punggung. Walau terbilang mudah untuk menutupi jerawat punggung dengan pakaian, tetapi berada di daerah dengan panas dan kelembapan tinggi dapat meningkatkan bakteri dan memperparah serta memperbanyak jerawat punggung.

 Intinya, jerawat terjadi saat folikel rambut atau kelenjar keringat tersumbat, kata Rossi. Meskipun genetika, hormon, stres emosional, dan pengobatan juga dapat mempengaruhi jerawat Anda, ada 7 kebiasaan yang dapat memicu timbulnya jerawat punggung.

Pencegahan dan penanganan yang tepat dapat mengurangi risiko jaringan parut atau bintik hitam yang timbul akibat jerawat yang terinfeksi.

Mengenakan pakaian penuh keringat lebih dari 15 menit

"Berkeringat usai olahraga berat dapat menyebabkan jerawat punggung jika Anda membiarkan pakaian penuh keringat menyentuh kulit terlalu lama," kata Rossi. Beristirahat selama 20 menit menggunakan pakaian lembap sudah cukup bagi bakteri untuk berkembang dan menginfeksi kulit.

Untuk pria, melepaskan baju lembap usai olahraga dan bertelanjang dada adalah pilihan yang baik. Lalu mandilah dengan air dingin untuk mereda iritasi pada kulit, Rossi merekomendasikan.

Memilih pakaian olahraga yang keliru

Beberapa jenis bahan pakaian membuat kulit sulit bernapas bila digunakan untuk olahraga, seperti spandex yang dapat menyebabkan jerawat dengan cara mengikat keringat dan memicu kelembapan, kata Rossi. Bila olahraga menjadi rutinitas, berinvestasi di pakaian olahraga yang bagus.

Punggung terlewat dibersihkan

Daerah punggung kerap tak terjangkau ketika mandi. Kotoran atau minyak berlebih yang tertinggal di punggung merupakan penyebab utama timbulnya jerawat punggung. Sehingga, untuk menghindari adanya penumpukan kulit mati, kotoran, dan minyak yang terakumulasi di kulit punggung, manfaatkan sikat atau spons mandi bergagang panjang.

Enggan gunakan scrub

“Scrub tak hanya untuk wanita. Bagi pria yang rentan alami jerawat punggung, mengaplikasikan scrub tubuh di daerah punggung setidaknya seminggu sekali cukup untuk membantu menyingkirkan akumulasi kulit mati di punggung yang menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat," kata Rossi.

Mencukur rambut punggung dengan teknik keliru

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau