Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2017, 17:33 WIB
|
Editor Syafrina Syaaf

KOMPAS.com – Riset dari Australian National University, Australian Institute of Family Studies, dan Berlin Social Science Centre merilis hasil survei yang melibatkan 3.000 pasangan ayah dan anak.

Tujuan dari riset ini ingin mempelajari keseimbangan hidup para ayah bekerja yang jarang diangkat sebagai tema perbincangan mengenai pola asuh keluarga modern.

Anak-anak yang turut menjadi responden berusia 10 hingga 13 tahun. Mereka diminta untuk menuliskan jawaban dan bercerita mengenai kedekatan serta hubungan bersama ayah.

Kebanyakan ayah yang turut andil dalam riset ini bekerja delapan hingga 10 jam dalam sehari.

Para periset pun menanyakan apakah mereka merasa ayah telah bekerja dengan waktu yang berlebihan?

Hasilnya, sebanyak 63 persen anak-anak mengatakan, ayah mereka bekerja dengan durasi waktu yang normal. Lalu, lebih kurang 35 persen mengungkapkan, ayah mereka bekerja hingga larut malam dan itu berlebihan.

Hal yang harus menjadi catatan untuk para ayah bekerja di luar sana adalah hasil riset melaporkan bahwa 50 persen responden anak-anak mengaku bahwa ayah mereka sering kali tidak hadir dalam acara keluarga dan hari-hari penting dalam kehidupan anak-anak.

Periset juga menemukan, satu dari lima responden anak merasa frustrasi karena tidak memiliki waktu yang banyak untuk berkomunikasi dengan ayah.

Hasil riset menyimpulkan bahwa anak-anak merasa porsi kehadiran ayah dalam tumbuh kembang mereka terasa kurang.

Namun demikian, riset merilis informasi menarik bahwa 63 persen responden anak mengaku memiliki waktu berkualitas yang cukup dengan ayah.

Sebanyak 27 persen anak merasa waktu berkualitas bersama ayah terasa kurang. Lalu, tujuh persen lainnya bahkan mengatakan tidak pernah memiliki waktu berkualitas dengan ayah.

Terakhir, mayoritas responden anak sepakat bahwa mereka tidak suka ketika ayah bekerja hingga larut malam sehingga memengaruhi waktu kebersamaan keluarga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com