Lingkar perut bukan sekedar menentukan berapa ukuran celana yang bisa kita pakai, namun juga indikator sederhana tentang kesehatan kita.
Ukuran lingkar perut terkait dengan risiko seseorang terkena kanker dan penyakit lain seperti diabetes dan risiko penyakit jantung. Namun meski kita tahu akibat yang muncul karena perut besar, usaha agar ukuran itu tidak bertambah bukanlah perkara mudah.
Menjaga agar lingkar perut tetap normal memiliki banyak kendala. Dan kendala itu datang di setiap rentang usia seseorang. Untunglah solusi untuk mengatasinya juga ada dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.
Berikut tantangan yang dihadapi setiap rentang usia untuk mencegah munculnya timbunan lemak di sekitar perut dan bagaimana mengatasinya.
Umur 20an tahun
Masalah: Kehidupan Sosial
Gaya hidup yang super sibuk di usia 20an membuat seseorang tidak sempat memasak makanan sehat di rumahnya. Di usia ini kebanyakan orang juga senang bergaul dan memenuhi rasa lapar dengan jajan. Celakanya makanan yang terjangkau adalah jenis yang membuat perut kita cepat membesar, seperti mie instant, gorengan, atau nasi dalam jumlah yang banyak agar tetap kenyang.
Solusi
Sering jajan membuat kita sulit mengatur nutrisi apa saja yang masuk ke tubuh kita. Ini membuat kita makan dalam jumlah berlebih, melebihi kalori yang kita perlukan. Akibatnya tubuh menjadi gemuk dengan cepat.
Kita bisa menyiapkan bahan-bahan di hari Minggu, lalu menyimpannya sebelum dimasak. Hal ini tidak hanya hemat, namun bisa menjaga asupan sehat untuk tubuh kita, dengan memilih makanan yang banyak mengandung serat dan protein dibanding karbohidrat dan gula.
Umur 30an Tahun
Masalah: Kurang Tidur
Di usia 30an, orang mungkin memiliki anak kecil. Kehadiran anak membuat orangtua lebih sibuk dan memiliki pekerjaan ekstra. Akibatnya banyak orang di usia ini kurang tidur. Padahal kurang tidur membuat nafsu makan bertambah.
Solusi
“Fokuslah pada kualitas bukan kuantitas,” ujar pelatih kebugaran Faisal Abdalla. Pilihlah kegiatan dan makanan yang lebih bermanfaat. Artinya, daripada begadang atau nonton TV, lebih baik waktunya digunakan untuk tidur. “Hindari alkohol, makanan manis, atau kopi sebelum tidur, agar Anda mendapatkan tidur yang berkualitas,” ujarnya.
Masalah lain di usia ini adalah stres. Ini adalah masa di mana seseorang mendaki karirnya, sehingga ada kalanya masalah pekerjaan membuat ia menjadi stres. Padahal stres akan memengaruhi kesehatan fisik, selain juga mendorong orang untuk makan lebih banyak.
Hormon stres kortisol akan memengaruhi massa otot, penyimpanan lemak, dan komposisi tubuh secara keseluruhan. Kortisol akan meningkat saat kita merasa tertekan. Oleh karenanya menjaga agar kita selalu merasa nyaman akan membuat metabolisme tubuh tetap normal.
Usia 40an Tahun
Masalah: Tanggung jawab rumah tangga
Dengan kewajiban mengasuh anak, bekerja, dan terlibat dalam kegiatan sosial membuat seseorang tidak lagi memiliki waktu untuk berolahraga. Disamping itu, usia 40an juga membuat tubuh kita mulai melambat, massa otot mengecil dan metabolisme tak secepat sebelumnya.
Solusi
Bila ini berarti anda hanya bisa jogging sebentar atau melakukan beberapa gerakan, jangan menyerah. Kadang-kadang latihan yang teratur lebih bermanfaat daripada latihan sekali-kali dalam waktu lama. Selain itu pilihlah latihan yang membuat Anda mengerakkan banyak otot dalam waktu bersamaan, seperti burpees.
Selain itu bergeraklah lebih banyak setiap kali ada kesempatan. Ini berarti Anda lebih baik berjalan kaki atau naik sepeda dibanding naik mobil, atau menggunakan tangga dibanding memakai lift.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah asupan nutrisi yang benar di usia ini. Sudah bukan waktunya Anda makan asal kenyang dengan menyantap banyak karbohidrat. Lebih baik menggantinya dengan protein agar massa otot terjaga, dan kita lebih memiliki energi untuk berolahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.