Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 05/12/2022, 12:26 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Demikian kata Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD.,KGH, saat aktif di Bagian Ginjal dan Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, FKUI, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lampau.

Nah, saat inilah efek yang sering ditakuti orang terjadi, yaitu jengkoleun atau jengkolan.

Konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat.

Tentu saja ini juga tergantung pada kondisi tubuh tiap orang.

 

Baca juga: Mantan Atlet Sukses Bisnis Rendang Jengkol, Diekspor hingga ke AS

Jika pH darah normal, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.

Kristal tak larut pada ginjal ini yang mengakibatkan susah buang air kecil.

"Banyaklah minum air putih," demikian anjuran Parlindungan.

Tapi bila tak keluar juga, maka banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan kristal yang mengendap dalam ginjal tersebut, seperti dengan pembedahan atau laser.

"Jangan sampai keadaan berlanjut, hingga akhirnya menyebabkan ginjal mengalami kerusakan, dan tidak berfungsi, yang akhirnya harus menjalani hemodialisis," lanjut Parlindungan.

"Sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Makanya bila menyukai suatu makanan, makanlah secukupnya," tutup Parlindungan. (Intisari.grid.id/K.Tatik Wardayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com