Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2017, 15:45 WIB
Wisnubrata

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menjadi dewasa seringkali diartikan untuk mulai mencari pekerjaan, membangun rumah tangga, menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga, menjadi orangtua yang baik, atau menjadi “orang rumahan.” Karena anggapan seperti itu, banyak orang enggan meninggalkan masa remajanya yang asyik.

Namun benarkah menjadi dewasa itu berarti harus meninggalkan segala hal yang kita sukai? Mungkin tidak.

Kampanye “Grow Up” dari Mercedes Benz mengajak kita untuk melakukan introspeksi terhadap perjalanan hidup kita. Kampanye yang digaungkan selama tahun 2017 lewat lima film pendek “Grow Up” garapan Antoni GmbH itu memberi definisi lain soal menjadi dewasa.

Dalam film berjudul “Be a good parents” misalnya, dikisahkan seorang pebisnis yang mengalami kebimbangan dalam pekerjaannya. Ia tidak peduli pada panggilan telpon dari kantornya, namun memilih untuk menghubungi anaknya yang menjadi fotografer lepas.

Ia teringat pernah menyarankan anaknya untuk mencari pekerjaan “yang benar”. Namun rupanya pada satu titik, dia sendiri menyadari bahwa pekerjaan bukan melulu soal uang, namun juga kepuasan hati. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan melakukan hal-hal yang dia sukai.

Dalam dialog dengan dirinya sendiri, tokoh itu bertanya: “Kamu menapaki jalur yang sama sepanjang hidupmu, dan suatu hari kamu terbangun dan bertanya: Inikah yang kucari?” Akhirnya ia mengatakan pada anaknya: “If you love it, do it. Do it with all your might.”

Film lain berjudul “Get a Job” menceritakan kisah hidup rapper ASAP Rocky yang diminta untuk mencari pekerjaan alih-alih bermusik rap. Dia –dan juga kita— dihadapkan pada pertanyaan seperti apa pekerjaan yang baik itu? Apakah menjadi rapper bukan pekerjaan? Akankah kita meninggalkan hal kita cintai untuk mendapatkan pekerjaan yang oleh orang lain dianggap pekerjaan bergengsi?

Film berikutnya adalah kisah Dominic, pemuda yang diputuskan kekasihnya. Berbagai cara dilakukan untuk rujuk kembali, namun akhirnya ia harus menerima kenyataan untuk menjadi lebih dewasa dan move on. Di sini ditekankan bahwa ada kehidupan lain yang bisa dikejar, dan tidak perlu terus menerus terpuruk dalam kesusahan.

Pada intinya, keseluruhan kampanye ini mengajak orang untuk berpikir bahwa menjadi dewasa tidak harus rumit, membosankan, atau sulit. Menjadi dewasa bisa tetap mengasyikkan asal kita tahu apa yang kita mau.

Oleh karenanya Mercedes Benz memadukan kampanye ini dengan produk-produk untuk pasar yang lebih muda, sekaligus menunjukkan bahwa pabrikan asal Jerman itu tidak hanya menyediakan mobil untuk mereka yang sudah berumur saja.

Lima produk compact car yang dikaitkan dengan kampanye itu adalah A-Class, B-Class, CLA coupe, CLA Shooting Brake, dan GLA.

“Kami di Mercedes Benz sedang meremajakan produk kita dan mengembangkan produk yang lebih muda, lebih sportif, dan lebih keren,” ujar Mark Raine, Vice President, Marketing & Sales, Mercedes-Benz Malaysia, saat bertemu di Singapura, Sabtu (10/6/2017).

“Dan Grow Up menjadi kampanye untuk memberi rasa, kesan, atau tepatnya attitude alias sikap tertentu terhadap pilihan kita. Jadi pada suatu masa, seseorang akan menjadi dewasa dan ia memiliki cara pandang dan gaya hidup yang berbeda. Ia akan menyadari pilihannya, termasuk pilihan kendaraannya,” kata Reine.

Dengan kampanye ini, Mercedes berharap bisa merangkul konsumen yang lebih muda, yang lebih mengerti apa yang diinginkannya.

Ingat, menjadi dewasa bukan berarti menjadi tua. Jadi dewasa tetap bisa mengasyikkan dengan mengetahui apa yang kita inginkan, apa yang kita cintai dan sukai, lalu lakukan dengan sepenuh hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com