Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kanker Mematikan pada Pria yang Sulit Dideteksi

Kompas.com - 14/06/2017, 08:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber menshealth

3. Kanker pankreas
Meski kasus kanker ini hanya 3 persen dari keseluruhan tipe kanker, namun angka kematiannya tinggi. Penyakit ini juga sulit dideteksi karena tidak ada alatnya dan gejalanya baru muncul saat kanker sudah menyebar.

Struktur organ pencernaan yang berupa tabung dan berlapis-lapis menyebabkan kanker di bagian pankreas sulit dideteksi.

Gejala kanker pankreas tidak khas, misalnya saja nyeri perut atau punggung, berat badan turun, nafsu makan hilang, atau mual-mual. Jika gejala ini muncul, biasanya kanker sudah menyebar ke bagian liver dan menyebabkan kulit dan mata kekuningan.

4. Kanker melanoma
Ini merupakan salah satu tipe kanker kulit. Angka kematian kanker ini pada pria lebih tinggi, kemungkinan karena sistem imunnya berbeda dengan wanita.

Walau terdapat di kulit, namun mata kita sering sulit membedakan bintik biasa dengan bintik berbahaya. Sebagian melanoma juga tidak memiliki warna, walau ada juga yang berwarna merah dan cokelat. Kebanyakan orang juga mengira melanoma sebagai jerawat batu, kutil, atau bahkan dianggap bukan apa-apa.

Mengabaikan gejala melanoma sangat berbahaya, karena setelah dioperasi dan diangkat, kankernya bisa kembali dan menyebar ke organ tubuh lain, seperti liver, paru, bahkan otak.

5. Kanker liver
Organ liver berada di bagian dalam perut yang ditutupi oleh tulang rusuk sehingga kelainan pada organ ini sering tidak dikenali. Gejala-gejala penyakitnya juga baru timbul setelah kanker menyebar.

Yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit ini adalah mengetahui risiko kita. Penyebab kematian akibat kanker liver adalah hepatitis C karena virusnya bisa merusak liver dan menyebabkan luka parut di liver.

Itu sebabnya, lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya virus hepatitis C. Pengobatan yang dilakukan sangat efektif untuk menyingkirkan virus dari tubuh sehingga risiko terkena kanker liver juga rendah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com