Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2017, 09:31 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Fatherly

Beberapa orang merasa kurang percaya diri karena bertubuh pendek. Banyak di antaranya yang berangan-angan memiliki tubuh lebih tinggi dan mencoba berbagai cara agar ia tidak perlu mendongak saat bicara dengan orang lainnya.

Meski tubuh pendek kerap dianggap kurang menarik, kurang berkuasa, kurang sukses, dan sering menjadi bahan olok-olok, ternyata ada beberapa keuntungan menjadi orang pendek berdasarkan penelitian ilmiah.

Otak menerima informasi lebih cepat

Menurut ahli saraf David Eagleman, sensor informasi pada orang pendek memerlukan lebih sedikit waktu untuk menuju otak.

Menurut Eagleman, otak manusia menerima data sensor dari berbagai bagian tubuh dengan kecepatan berbeda, sehingga ia menyamakan kecepatannya berdasarkan proses yang paling lambat. Ini berarti, orang yang berbadan tinggi akan lebih lambat merasakan sentuhan pada ujung kakinya dibanding orang pendek.

Mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah

Orang dengan badan tinggi memiliki risiko lebih tinggi 2,6 kali terkena venous thromboembolisms, atau penyumbatan pembuluh darah. Ini merupakan hasil penelitian Universitas Tromso di Norwegia yang membandingkan tinggi, berat badan, dan catatan kesehatan 27.000 orang.

Mereka juga mendapati bahwa orang yang gemuk lebih mungkin terkena penyumbatan ini. Artinya, bila Anda tidak berbadan tinggi, jangan lalu melebarkan ukuran pinggang sebagai kompensasinya.

Risiko kanker lebih rendah

Bagi pria, risiko terkena berbagai jenis kanker akan naik 11 persen setiap pertambahan tinggi 10 cm, menurut riset dari Universitas Stockholm yang mempelajari data dari 5,5 juta orang. Temuan ini memperkuat riset sebelumnya yang mengaitkan kanker prostat dengan tinggi badan.

Para peneliti menduga hal ini terjadi karena orang tinggi memiliki lebih banyak sel yang berpotensi terkena kanker. Atau bisa juga ada hubungannya dengan hormon pertumbuhan yang memicu pertumbuhan ke atas, namun bisa juga mendorong tumbuhnya tumor.

Panjang umur

Sebuah study terhadap 8.006 pria Jepang memunculkan dugaan adanya hubungan usia yang panjang dengan tubuh yang pendek. Mereka yang bertubuh pendek sekaligus berumur panjang diketahui memiliki gen FOXO3.

Tidak gampang cedera

Orang-orang bertubuh tinggi akan lebih mudah mengalami cedera bila jatuh. Menurut penelitian, 20 persen pertambahan tinggi badan akan diterjemahkan menjadi dua kali lipat energi kinetik saat seseorang jatuh. Selain itu orang bertubuh pendek juga lebih sedikit mengalami sakit punggung akibat masalah tulang belakang.

Hubungan lebih langgeng

Walau orang nyinyir mengatakan bahwa hubungan asmara orang bertubuh pendek lebih awet karena mereka tidak memiliki banyak pilihan, namun sosiolog dari Universitas New York menyebutkan tingkat perceraian mereka 32 persen lebih kecil dibanding orang dengan tinggi rata-rata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com