Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 22/09/2022, 19:39 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Banyak orang meyakini, puncak dari sebuah hubungan seksual adalah tercapaikan orgasme.

Tak hanya bagi pria, orgasme yang dicapai oleh seorang wanita juga dipercaya mendatangkan kepuasan tersendiri, termasuk berbagai efeknya.

Ya, ternyata ada potensi efek samping yang dirasakan wanita saat merasakan orgasme, yakni sakit kepala.

Walau begitu, kemungkinannya kecil. Sekitar 1:100 orang wanita mengatakan mengalami sakit kepala atau disebut chepalgia orgasm.

Pakar seks Chantelle Otten mengatakan, fakta ini mematahkan pengetahuan selama ini yang menyebut bahwa orgasme menghilangkan rasa sakit.

Baca juga: 4 Fakta Kehidupan Seks Suami-Istri, Orgasme Bukan Keharusan

"Gairah seksual yang meningkat membawa sensasi yang berbeda di otak dan tubuh, efeknya bisa sangat menyusahkan bagi penderitanya," kata Chantelle.

Efek buruk orgasme

Namun, sakit kepala bukanlah satu-satunya efek samping yang buruk saat orgasme.

Penelitian terbaru mencatat beberapa efek samping lain seperti tangisan yang tidak terkendali, sakit di wajah, rasa panik, kejang, dan bersin.

Salah satu studi bahkan mengatakan ada wanita yang merasakan sensasi di kaki kirinya saat orgasme.

Dokter menyimpulkan kondisi tersebut karen ada saraf yang rusak.

Kejadian aneh lain adalah perempuan yang khawatir pasangannya tidak berhenti tertawa setelah dia orgasme.

Baca juga: 6 Fakta soal Orgasme Wanita yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Dibanding efek samping lain, sakit kepala adalah efek paling luar biasa.

Setidaknya ada dua bentuk sakit kepala yang akan diderita. Pertama adalah tekanan di bagian kepala yang berakibat rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual.

"Bentuk kedua adalah rasa sakit yang menusuk sebelum atau saat orgasme," ujar Chantelle.

Rasa sakit ini dipercaya dipicu oleh kepala yang tegang serta kontraksi antara otot rahang dan leher sehingga penderita akan merasa sakit di bagian-bagian tersebut.

Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab kondisi tersebut.

"Sulit untuk mengetahui berapa banyak perempuan yang mengalami reaksi fisik atau psikologis yang tak biasa dari orgasme karena hal tersebut sangat langka dan hanya sedikit penelitian tentang hal itu," ujar Chantelle.

Oleh karena itu, bila ada seseorang yang mengalami kondisi seperti rasa panik tiba-tiba dan kejang setelah orgasme, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf.

Baca juga: Seks Tantra: Mencari Kepuasan Bercinta, Orgasme Bukan Tujuan Utama

Rasa sakit yang mengganggu ini tentu bisa menurunkan keinginan melakukan hubungan seks.

Sementara untuk kondisi yang lebih ringan seperti sakit di bagian kaki, tertawa dan bersin, orang memang akan merasa malu--tapi dia yakin setiap orang bisa mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com