Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2017, 17:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Knowridge

KOMPAS.com - Kanker penis merupakan penyakit yang langka. Namun, penyakit ini jangan diabaikan, semakin cepat ditemukan gejalanya, makin besar peluang kesembuhannya.

Kanker penis selama ini memiliki lini pengobatan seperti halnya jenis kanker lainnya, yaitu kemoterapi, pembedahan, atau pun radiasi. Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan ada terapi baru yang menjanjikan untuk kanker penis, yaitu brachytheraphy (sejenis radio terapi).

Terapi tersebut dianggap lebih efektif ketimbang operasi. Dalam tindakan operasi dokter akan memotong glan penis atau struktur yang terbentuk seperti kerucut pada ujung penis dan mengandung jaringan sensori dan jaringan erektil. Tentunya tindakan ini memiliki dampak besar terhadap seksualitas pria dan fungsi kemih.

Penelitian mengenai efektivitas terapi ini dilakukan terhadap 201 pasien berusia di atas 45 tahun dan telah berobat selama 10,7 tahun. Semua pasien telah dikhitan dan menjalani brachytherapy dengan memasukan wires radioactive di dekat tumor.

Terapi tersebut memancarkan radiasi rendah dengan tingkat dosis beberapa hari— dosis total antara 36,5 gray (Gy) sampai 76 gray, untuk membunuh sel kanker.

Setelah 5 tahun pasca-pengobatan brachytherapy, kemungkinan untuk bertahan dengan penis utuh mencapai 85 persen, meskipun sekitar 13 orang atau enam persen memilih operasi untuk menghindari efek samping racun pengobatan.

Tingkat kelangsungan hidup keseluruhan adalah 79 persen dan usia harapan hidup tanpa kanker berulang adalah 82 persen. Delapan pria (4 persen) harus menghilangkan penis mereka dengan pembedahan dan 18 pria (13 persen) menjalani operasi parsial setelah kanker mereka kembali.

Pria yang kurang sehat risiko kankernya kambuh lebih besar dan memerlukan perawatan lebih lanjut, termasuk operasi.

Para peneliti mengatakan hasil ini menunjukkan bahwa brachytherapy adalah pengobatan pilihan untuk pasien yang kankernya belum menyebar ke daerah seperti jaringan ereksi di penis.

"Temuan lain yang penting adalah jika kanker kembali, bisa ditangani dengan baik oleh brachytherapy kali kedua atau dengan pembedahan tanpa pria beresiko kematian,” kata para peneliti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Knowridge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com