Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2017, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Traveling selama dua minggu sudah pasti hari-harinya dua kali lebih panjang dibanding hanya berlibur seminggu. Tapi, jangan harap Anda akan memiliki memori dua kali lebih banyak setelah kembali.

Menurut psikolog Daniel Kahneman, dalam hal memori, liburan singkat sama efektifnya dengan liburan yang lebih panjang.

Beberapa penelitian seputar perilaku menyebutkan, agar manfaat liburan bisa tercapai bisa diusahakan dengan langkah sederhana seperti melakukan perencanaan yang baik dan membicarakannya setelah pulang dari berlibur.

Dalam studi yang dilakukan Kahneman, sisi psikologi setelah pulang liburan bisa dibagi menjadi "mengalami diri" dan "mengingat diri". Pengalaman tetap tinggal pada momen liburan. Sementara mengingat berarti mereka ulang hal-hal yang telah lewat.

Kebahagiaan yang ingin diraih dari liburan sangat tergantung pada mana yang ingin kita kejar. Jika kita ingin memaksimalkan kebahagiaan dengan "mengalami diri" maka rencanakan liburan yang panjang.

Tambahan satu minggu untuk bersantai di pinggir pantai sambil menikmati angin laut bisa membuat stres berkurang.

Namun, jika Anda ingin meningkatkan kebahagiaan dari mengingat diri, maka liburan yang panjang kurang bermanfaat.

"Otak manusia cenderung mengingat sesuatu yang baru, belum pernah dialami sebelumnya. Jika cerita hidup Anda tidak berubah dari waktu ke waktu, kita cenderung melupakan beberapa detil. Inilah mengapa waktu seolah cepat berlalu meski hari terasa panjang," katanya.

Bila kita berlibur selama dua minggu, kemungkinan kita tidak cukup "mengubah cerita" untuk menciptakan kenangan baru. Semua masa liburan itu akan bercampur menjadi satu dengan hanya satu atau dua momen menonjol saja yang kita ingat.

Jika Anda ingin memaksimalkan masa liburan dua minggu, ubahlah liburan Anda secara dramatis setelah seminggu sehingga kita bisa menciptakan memori baru. Alternatif lain, lalukan sesuatu yang tidak butuh biaya banyak, seperti tinggal di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com