Seperti Apa Jenis Pasangan yang Paling Banyak Selingkuh?

KOMPAS.com -  Perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja. Namun sebuah survey di Inggris mendapati ada jenis-jenis pria dan wanita yang paling banyak selingkuh dari pasangan mereka.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh lllicitEncounters.com --situs kencan untuk orang-orang yang sudah menikah, namun ingin memiliki hubungan lain di luar pernikahannya-- ditemukan bahwa para wanita yang mencari hubungan di luar pernikahan, pada umumnya menggambarkan diri mereka sebagai wanita kesepian, atau wanita mandiri.

Situs kencan itu mempelajari lebih dari 10.000 profil penggunanya untuk mengetahui siapa saja yang menginginkan perselingkuhan. Ternyata sebanyak 30 persen wanita pengguna mengaku diri mereka kesepian, sementara 27 persen wanita menggambarkan dirinya sebagai perempuan mandiri.

Yang mengejutkan, 20 persen dari pengguna situs tersebut adalah ibu rumah tangga. Ini mungkin disebabkan karena para ibu rumah tangga tidak memiliki media lain untuk bergaul dan bertemu orang dibanding mereka yang bekerja di kantor.

Baca: Wanita Lebih Memilih Selingkuh dengan Teman Prianya

Sedangkan pria yang mencari selingkuhan di situs itu kebanyakan adalah mereka yang berpostur tinggi, cerdas, dan memiliki banyak uang.

Ini menunjukkan bahwa pria berselingkuh karena dorongan nafsu, arogansi dan ego mereka, sementara wanita selingkuh karena merasa tidak lagi diperhatikan oleh pasangan.

Indikator populer lainnya dari tipikal pria selingkuh adalah tinggi badan, karena 40 persen dari semua pria di situs itu memiliki postur tinggi.

Juru bicara lllicitEncounters.com, Christian Grant, menjelaskan, “Hasil survey ini menunjukkan bahwa kebanyakan pria kesulitan menekan ego mereka. Pria yang tinggi, kaya, dan pintar, cenderung berpikir ingin memiliki semuanya.”

Baca: Penghasilan Tinggi, Godaan Selingkuh Juga Besar?

shutterstock Ilustrasi.

Baca: Pria Selingkuh Bukan Cuma karena Bosan

Sementara, para wanita di sisi lain, memiliki alasan yang berbeda. Wanita selingkuh tidak didorong oleh kesombongan, ego atau nafsu, tapi karena rasa kesepian, serta kurangnya kepuasan dalam pernikahannya.

"Kesepian terbesar dialami ibu rumah tangga (di Inggris), yang biasanya menghabiskan berjam-jam sendirian, menunggu suami mereka pulang. Namun setelah itu justru tidak dihiraukan. Itulah yang membuat munculnya potensi mencari cinta di luar,” kata Grant.