Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2017, 13:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Tak semua ibu dikaruniai air susu ibu (ASI) yang melimpah. Kondisi ini bisa membuat para ibu merasa cemas tidak bisa memberikan ASI eksklusif, apalagi manfaat ASI bagi tumbuh kembang bayi tak terbantahkan.

Menurut dr. Juwalita Surapsari MGizi, Sp.GK, pada dasarnya tidak ada makanan khusus yang bisa membuat produksi ASI lebih lancar. Yang terpenting adalah konsumsi makanan ibu harus bergizi seimbang, termasuk cukup minum air putih.

Ia menambahkan, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh permintaan, untuk itu bayi perlu sering disusui. "Bila bayi sering diberikan ASI, maka permintaan akan tinggi sehingga suplainya bertambah," katanya dalam acara peluncuran kampanye "Pangan Aman, Hidup Sehat" dari Nutricia Sarihusada di Jakarta (1/8/2017).

Dalam hal nutrisi, dr. Juwalita mengingatkan pentingnya asupan kalori tambahan karena ibu yang menyusui sering merasa lapar dan haus.

Dalam buku Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang disebutkan, bila sebelum menyusui kebutuhan energi dan protein wanita usia 19-29 tahun sekitar 1.900 kalori dan 50 gram perhari, maka pada waktu menyusui kebutuhannya meningkat menjadi 2.400 kalori dan 67 gram protein perhari pada semester satu, serta 2.450 kalori dan 67 gram per hari saat bayi usia 6-12 bulan.

Demikian juga dengan kebutuhan zat-zat gizi lain, akan meningkat selama menyusui. Kebutuhan lemak ibu menyusui disesuaikan dengan kebutuhan energi, yaitu seperlima dari total kebutuhan energi. Itu sebabnya porsi makan, khususnya sumber karbohidrat harus lebih banyak.

"Asupan kalori tambahan itu bisa didapat dari kombinasi karbohidrat dan lemak. Selain itu juga perlu mengombinasikan dengan pemenuhan protein hewani. Sebab asam amino dalam protein ini lebih lengkap. Protein perlu ditambah dalam dua porsi makan, yaitu makan siang dan makan malam," kata dr. Juwalita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com