Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2017, 10:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Menurut dia, apa pun yang masuk ke dalam alat ini akan memiliki manfaat positif yang bertahan lama tanpa mereduksi potensi dan manfaat alaminya.

“Tantangan karya ini lebih ke teknis karena saya baru pertama kali mengerjakan dengan bahan ini. Oleh karena itu saya kerjasama dengan teman saya yang biasa mengecat otomotif,” kata Radi.

Fungsi yang hilang

Terakhir adalah karya dari Kemal. Dia menyebut kulkasnya dengan nama Dedikasi. Nama ini dipilih untuk menggambarkan seniman Bali dalam berkarya.

Kemal mengeksplorasi tiga jenis garis, yakni yang lebih tebal, medium dan tipis, sehingga menjadi visual dinamis dan menarik. Dia menjelaskan kulkas memiliki fungsi, sementara seni tidak memiliki. “Dia (kulkas) menjadi art (seni) saat fungsinya hilang,” kata Kemal.

Bahkan, kata dia, sekali pun kulkas tersebut tidak dipakai lagi—dia akan tetap menjadi seni. Pada dasarnya, kulkas hanya sebagai medium. “Kulkas yang ingin dikaitkan dengan seni harus menerima apa adanya seni itu,” ujar Kemal.

Nah, ketiga karya seni ini sudah laku dalam pelelangan. Adapun uang hasil lelang ini didonasikan demi tujuan pengembangan seni rupa. Tapi jangan gigit jari dulu, bila Anda tertarik—Modena Indonesia berencana melanjutkan featuring dengan seniman ini pada produk kulkas Retrofridge. Nanti Anda bisa memilih karya seni yang pasti berbeda satu sama lain untuk kulkas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com