Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan Unggah Foto Anak di Media Sosial

Kompas.com - 04/08/2017, 17:15 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Meski Anda merasa si kecil sangat menggemaskan, namun pikir ulang sebelum memamerkan foto-fotonya di media sosial.

Rata-rata anak memiliki 1.500 foto dirinya di internet ketika ia berusia 5 tahun. Ini tak mengherankan karena begitu bayi lahir biasanya orangtuanya akan sibuk memotret dan mengunggahnya ke akun media sosial.

Menurut laporan terbaru, satu dari lima orangtua mengunggah foto anaknya paling tidak sekali sebulan. Selebriti merupakan kelompok yang paling rajin memamerkan foto buah hatinya.

Sudah banyak ahli psikologi yang tidak merekomendasikan kebiasaan tersebut. Menurut para ahli dari NSPCC, organisasi terkemuda dari Inggris yang bergerak di bidang pencegahan kekerasan pada anak, orangtua semestinya berpikir dua kali sebelum mengunggah foto anaknya di internet.

"Untuk anak yang masih sangat kecil, pikirkan apakah mereka akan bahagia jika Anda mengunggah fotonya atau justru akan mempermalukan mereka. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya jangan diunggah," kata juru bicara NSPCC seperti dikutip BBC.

Lebih dari separuh orangtua yang disurvei oleh YouGov mengklaim mereka menghindari mengunggah foto atau video anak-anaknya yang masih kecil karena ingin menjaga privasi.

Dari sekitar 1.000 orangtua yang disurvei, sebanyak 38 persen mengatakan mereka sadar kemungkinan anak-anaknya tidak akan suka jika ditampilkan di media sosial orangtuanya.

Di antara orangtua yang memilih untuk mengunggah foto anaknya, sebanyak 80 persen mengatakan mereka sangat membatasi orang yang bisa melihat foto tersebut.

"Saat kita mengunggah foto anak-anak, kita sedang membuat jejak digital. Setiap hal yang diunggah online berarti orang lain juga bisa mengakses dan material itu tidak lagi punya pribadi," kata komisioner kemanan internet untuk anak, Alastair MacGibbon.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Foto yang diunggah ke internet juga bisa diduplikasi, disimpan, bahkan dipakai oleh orang lain tanpa kita ketahui.

"Foto yang tampak lugu dan polos pun bisa dibuat keluar dari konteks jika berada di tangan yang salah. Unggahan foto juga bisa mengungkap identitas seperti sekolah, usia, atau alamat rumah," kata MacGibbon.

Untuk mencegah hal itu, ia merekomendasikan agar orangtua mengubah pengaturan media sosial menjadi privat sehingga orang yang bisa melihat sangat terbatas. Selain itu, jangan pernah mengaktifkan lokasi tempat foto itu diambil.

Selain masalah keamanan, orangtua juga seharusnya menghormati privasi anak. Di Perancis, orangtua bisa dihukum penjara dan denda sampai 67.000 dollar AS jika mengunggap foto anaknya tanpa persetujuan.

Anak-anak juga belum tahu bahwa jika orangtuanya memotret dirinya dan mengunggahnya di media sosial, berarti ada khalayak ramai yang juga ikut melihatnya.

"Apa yang kita anggap lucu dan membanggakan bisa dilihat anak sebagai hal yang memalukan. Anak juga bisa mendapat komentar pedas, baik dari teman atau orang asing," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com