Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2017, 17:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Santan merupakan bahan masakan yang lazim digunakan dalam makanan nusantara. Mulai dari sayur lodeh hingga rendang, semua wajib menggunakan santan untuk meningkatkan rasa. 

Meski enak di lidah, tetapi konsumsi santan perlu dibatasi karena berdampak buruk bagi kesehatan. "Tentu (meningkatkan kolesterol). Kalau santan murni kan suatu minyak, bahkan minyak yang jahat," kata dr Hardianto Setiawan Ong, SpPD-KGEH kepada Kompas Lifestyle saat peluncuran FiberCreme di The Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/8/2017).

Santan, kata Hardianto, juga terdiri dari campuran lemak dan gula. Adapun minyak tersebut, menurut dia akan berdampak pada penyempitan pembuluh darah yang mengakibatkan jantung koroner hingga stroke.

Hardianto menambahkan, bila lemak dan gula bercampur di dalam tubuh maka banyak yang akan diserap. "Sementara kalau kita makan santan terlalu banyak, (bisa menyebabkan) kolesterol tinggi, darah tinggi atau bahkan jantung koroner," kata dia.

Untuk mengurangi mengurangi penyerapan kolesterol, kita dianjurkan banyak mengasup makanan mengandung serat, seperti sayuran, buah, biji-bijian, atau pun oat dan produk serelia utuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com