Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2017, 08:19 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jiwa dan tekad menjadi wirausahawan itu muncul dari keluarga. Ini bukan soal anak yang diberi warisan perusahaan oleh orangtua mereka, tapi terkait pola asuh orangtua terhadap anak-anak.

Pola asuh akan membentuk karakter anak, mengasah mentalnya, cara berpikir, juga rasa percaya diri. Semua itu akan berpengaruh saat seorang anak memutuskan untuk berwirausaha.

"Entrepreneurship dibangun sejak anak-anak kecil. Kalau keluarga mengajarkan, misal anaknya jatuh terus suruh bangun --nah hal kecil itu akan membangun mental si anak," kata pria yang akrab disapa Leo saat Nescafe Kickstart di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2017).

Pasalnya, dalam dunia usaha, jatuh adalah sebuah kondisi yang tak bisa dielakkan. Pertanyaannya, apakah bisa bangkit kembali? Itu semua tergantung pola asuh orangtua, kata Leonard Theosabrata, pendiri PT Accupunto Internasional.

Anak yang jatuh kemudian didorong untuk bangun, atau malah dimarahi akan memberikan dampak berbeda. Mereka yang didorong untuk bangun memiliki kepercayaan diri, sedangkan yang dimarahi akan membuat mental turun.

Baca: Lihat Coretan Anak Anda, Mungkin Dia Berbakat Sukses

Berdasarkan pengamatan Leo, pola asuh dalam keluarga berperan penting bagi mereka yang ingin memulai usaha. Dia selalu menelusuri historis pola asuh dan keluarga orang-orang yang ingin belajar wirausaha dari dia. Mulai dari cara mereka bangkit hingga peran dalam keluarga yang berhubungan dengan mental seseorang.

Di samping pola asuh, orangtua juga sebaiknya mengenalkan disiplin pada anak sejak kecil, selain juga memberi kasih sayang. 

"Pola asuh mengajarkan kedisiplinan memberikan peran penting bagi mereka yang ingin berusaha," kata Leo. "Antara hitam dan putih harus dibuat jelas. Terus juga loving (kasih sayang) kondisi di mana anak merasa dilindungi dan disayang juga harus terasa."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com