Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2017, 20:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Tato adalah salah satu cara orang menghias dirinya. Banyak orang gemar memenuhi tubuhnya dengan tato, seperti David Beckham, Conor McGregor, Neymar, atau The Rock.

Tapi, sebelum Anda memutuskan untuk membiarkan jarum menusuk kulit dan tinta mewarnainya, ada baiknya Anda memperhatikan peringatan ini.

Sebuah studi baru menemukan bahwa tato bisa memiliki efek samping yang aneh, satu di antaranya adalah mengubah cara Anda berkeringat.

Dalam risetnya, para peneliti dari Alma College di Michigan mengumpulkan 10 pria sehat dengan tato di satu sisi tubuh bagian atas untuk mengetahui perbedaan cara berkeringat kulit yang bertato dibandingkan yang tidak.

Para peneliti itu menggunakan semacam plester kimia yang membuat kulit berkeringat, lalu mengukur kadar sodium keringat tersebut. Plester itu kemudian diganti dengan plester jenis lain yang berfungsi menyerap keringat untuk mengetahui banyaknya keringat pada masing-masing kulit.

Dari hasil pengukuran, para peneliti menemukan bahwa tato membuat kulit seseorang memproduksi keringat lebih sedikit daripada bagian yang tidak ditutup tato. Selain itu, keringat orang yang memiliki tato mengandung sodium hampir dua kali lebih banyak.

Baca: Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membuat Tato

Perlu dicatat, berkeringat membantu kita mengendalikan suhu tubuh. Jadi tidak berkeringat secara cukup, memiliki konsekuensi berbahaya, satu di antaranya dapat menyebabkan suhu tubuh terlalu panas dan menyebabkan heat stroke atau kepanasan.

Sementara, jika Anda kehilangan lebih banyak sodium daripada biasanya, maka Anda cenderung mengalami dehidrasi lebih cepat dan hal ini bisa mengakibatkan kram.

Para peneliti  itu meyakini bahwa perbedaan yang terjadi di atas bersifat permanen dan muncul setelah kulit seseorang ditato.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com