Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2017, 16:13 WIB
Laura Arya Wienanta

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), penyakit gigi dan mulut menempati peringkat ke-6 sebagai penyakit yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Indonesia.

Namun, tingginya tingkat penyakit gigi dan mulut justru berbanding terbalik dengan jumlah masyarakat yang menyikat gigi sesuai dengan aturan medis. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa hanya 2,3 persen masyarakat yang menyikat gigi dengan benar.

Masyarakat seringkali salah dalam menentukan waktu dan durasi menyikat gigi. Misalnya, masih banyak yang menyikat gigi dua kali hanya saat mandi. Padahal, waktu terbaik untuk sikat gigi adalah sesudah sarapan dan sebelum tidur dengan durasi 3 menit.

Menurut anjuran, agar sisa kotoran benar-benar bersih, setelah menyikat gigi perlu dilanjutkan dengan dental floss (benang gigi) dan obat kumur. Ini karena menyikat gigi hanya menghilangkan 30-53 persen dari kotoran gigi.

Sikat gigi hanya mampu membersihkan bagian gigi yang terlihat, namun tidak dapat menjangkau ke sela-sela gigi.

“Jutaan kuman tersebar di seluruh bagian mulut kita. Jika dibiarkan, kuman tersebut dapat menimbulkan masalah seperti penumpukan plak, radang gusi, dan nafas tidak sedap. Karenanya agar gigi dan mulut terawat lebih baik, kita perlu berkumur dengan mouthwash setiap hari” ujar Devy Yheanne, Country Leader of Communication PT Johnson & Jhonson Indonesia pada saat kampanye Kesehatan Gigi dan Mulut di K-Link Tower Jakarta (29/08/17)

Ia mengatakan, Listerine mouthwash mengandung 4 minyak esensial yang terdiri dari listerin, thymol, menthol dan euca. Keempat kandungan mampu mengurangi bakteri plak untuk memberikan nafas segar dan membersihkan permukaan gigi.

Listerine mouthwash varian Zero (non alcohol) sudah dapat digunakan bagi anak di atas usia 6 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com